Ishak Tambani dan Martisen Tambani mengeroyok prajurit TNI hingga kritis. Kedua tersangka diketahui pernah dipenjara sebelum tersandung kasus pengeroyokan ini.
"Kedua tersangka residivis. Nanti bisa diperberat itu hukumannya. (Sebelumnya terlibat) Kasus penganiayaan dan pembunuhan," kata Kapolres Bitung AKBP FX Winardi Prabowo saat dihubungi, Jumat (29/1/2021).
Tersangka Ishak dan Martisen dijerat dengan Pasal 170 KUHP tentang Pengeroyokan. Ulah kedua tersangka membuat Sertu MM tak sadarkan diri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini babinsa Koramil 1310-02/Lembeh itu masih dirawat di rumah sakit (RS). Kasus ini bermula saat Ishak dan Martisen ditegur karena membawa ayam ke tempat karaoke.
Keduanya tidak terima atas teguran tersebut. Kedua pelaku yang sudah di bawah pengaruh minuman keras lalu mengeroyok Sertu MM
"Kedua tersangka membawa ayam ke dalam tempat karaoke, setelah ditegur mereka tidak terima. Yang bersangkutan dalam keadaan mabuk lalu langsung dipukulnya korban," kata AKBP Winardi.
Aksi pelaku mengeroyok korban dengan sadis terungkap dalam rekonstruksi yang dilakukan polisi, simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Kedua pelaku ditahan di Polda Sulut. Namun kasusnya tetap ditangani Polres Bitung.
Tersangka Ishak dan Martisen sempat kabur saat akan ditangkap. Kedua residivis ini akhirnya mereka menyerahkan diri.
"Sempat kita kejar, tapi kabur. Kemudian mereka menyerahkan diri," kata dia.
Polisi terus mendalami kasus ini termasuk dengan menggelar rekonstruksi pengeroyokan terhadap Sertu MM. Pihak TNI dihadirkan dalam rekonstruksi tersebut.
Dalam rekonstruksi, tergambarkan ulah sadis kedua tersangka. Mereka tetap menghajar Sertu MM yang sudah terbaring di tanah. Mereka sempat menginjak dan menendang muka korban yang sudah tak berdaya.
Terungkap fakta bahwa kedua tersangka sudah diberi tahu bahwa pihak yang menegurnya karena membawa ayam adalah anggota TNI. Sebelumnya, Ishak dan Martisen mengaku tidak mengetahui soal sosok korban yang dikeroyoknya.
"Awalnya tersangka mengaku tidak tahu bahwa yang menegurnya itu adalah anggota. Padahal (keduanya) itu sudah dikasih tahu oleh pegawai di situ bahwa yang menegurnya adalah anggota intel," kata dia.