Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkap ada 101 rumah sakit rujukan untuk orang yang terpapar virus Corona (COVID-19) di Jakarta. Anies menyebut pada awal pandemi, DKI hanya memiliki 8 rumah sakit rujukan COVID-19.
"Hari ini ada 101 rumah sakit rujukan COVID-19 di DKI Jakarta, dari tadinya hanya 8 rumah sakit rujukan pada Maret 2020. Sejak awal pandemi kita telah mengantisipasi dengan meningkatkan kapasitas dari fasilitas kesehatan yang sudah ada," kata Anies lewat unggahan di akun Instagram miliknya, seperti dilihat detikcom, Jumat (29/1/2021).
Anies menyebut yang terbaru ada Rumah Sakit Kramat Jati yang saat ini menjadi rumah sakit rujukan COVID-19. Dia mengatakan RSUD Kramat Jati telah naik kelas menjadi RSUD tipe D.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Salah satunya adalah RSUD Kramat Jati yang dulunya adalah puskesmas lalu naik kelas menjadi RSUD tipe D, selesai direnovasi pada akhir 2018, alhamdulillah membantu penanganan COVID-19 di tahun 2020," katanya.
Anies menerangkan saat ini 63 persen RSUD yang ada di DKI diperuntukkan untuk penanganan virus Corona (COVID-19). Mantan Mendikbud ini menyebut pihaknya juga akan mendorong rumah sakit swasta untuk turut membantu menambah kapasitas penanganan COVID-19.
"Saat ini sudah 63% kapasitas RSUD milik Provinsi DKI dikonversi menjadi penanganan khusus COVID-19. Kita akan dorong terus dan juga berkolaborasi dengan rumah sakit swasta untuk konversi lebih banyak kapasitasnya untuk penanganan COVID-19," tuturnya.
Anies mengklaim Pemprov DKI telah meningkatkan testing melebihi standar WHO. Kapasitas testing di DKI, sebut Anies, dilakukan 135.000 orang per minggu.
"Sementara itu kapasitas testing kita juga terus meningkat hingga 135.000 orang per minggu (12 kali standar WHO) dengan 85 persen tes di Jakarta adalah kepada orang suspect, probable dan contact tracing. Peningkatan kapasitas testing juga diiringi dengan peningkatan tenaga contact tracing, tahun lalu kita telah merekrut 1545 tenaga contact tracing," ujarnya.
Diketahui, Pemprov DKI Jakarta tengah menyiapkan lima rumah sakit swasta menjadi rujukan COVID-19. Kelima rumah sakit swasta itu sedang dalam proses persiapan.
"Yang lima sedang dalam proses, karena dalam menambah itu kan konsekuensinya bagaimana tenaganya juga ada tersedia. Lima itu RS swasta semua," ujar Kepala Dinas DKI Jakarta Widyastuti di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (28/1).
Menurutnya, dalam menyiapkan rumah sakit rujukan itu, yang paling penting ialah menyediakan sumber daya manusianya (SDM). Sebab, dalam Dinkes DKI Jakarta membutuhkan orang yang sudah mahir dalam perawatan COVID-19.
"Kan selain menambah rumah sakit kami juga menambah tempat tidur di rumah sakit yang sudah ada. Yang paling penting adalah SDM, saat ini sudah diberikan kemudahan dan kami sudah mendapatkan bantuan SDM," ucapnya.
"SDM kan butuhnya yang sudah mahir, sehingga tidak semuanya bisa cepat dieksekusi. Kami tentu terus menerus memberikan peningkatan kompetensi lewat training di lokasi rumah sakit," sambung Widyastuti.
Simak juga video 'Keterisian Hotel untuk Isolasi Mandiri Pasien Corona di DKI Tembus 90%':