Rumah Roboh-Sulit Air Bersih, Korban Gempa Sulbar Pilih Tetap di Pengungsian

Rumah Roboh-Sulit Air Bersih, Korban Gempa Sulbar Pilih Tetap di Pengungsian

Abdy Febriady - detikNews
Kamis, 28 Jan 2021 16:58 WIB
Korban gempa Sulbar bertahan di tenda pengungsian (Abdy/detikcom).
Korban gempa Sulbar bertahan di tenda pengungsian. (Abdy/detikcom)
Mamuju -

Dua pekan pascagempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 6,2 korban gempa Sulbar memilih tetap bertahan di tenda pengungsian. Sebab, kondisi rumah mereka telah hancur dan susah mendapatkan air bersih di permukiman.

Pantauan di lokasi pengungsian di halaman Kantor Bupati Mamuju, Jalan Cut Nyak Dien, Kamis (28/1/2021), tenda-tenda pengungsi masih dipadati korban gempa. Salah satu pengungsi, Andi Bahar, mengaku enggan meninggalkan lokasi pengungsian, karena rumahnya telah hancur saat diguncang gempa.

"Tidak mau pulang ke rumah, tidak ada air, rumah roboh. Itu mi mau ki lagi bikin tenda ulang," kata Andi Bahar kepada wartawan, Kamis (28/1).

Meski tetap bertahan di pengungsian, Bahar juga mengeluhkan sulitnya mendapatkan bantuan logistik di pengungsian. Aturan yang tidak jelas diakui membuat para pengungsi menjadi kebingungan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selama mengungsi masalah makanan, susah dapat makanan, air juga susah. Bantuan macam beras, dipingpong (dioper) kiri-kanan, pergi pendopo, kita disuruh ke pak RT, kemudian pak lurah, lalu pak camat, tidak dapat juga, kita berharap dapat perhatian," imbuhnya.

Sementara itu, juru bicara Satgas Bencana Gempa Bumi Sulbar, M Natsir, mengimbau warga yang masih berada di pengungsian, pulang memeriksa kondisi rumahnya. Hal tersebut dimaksudkan, untuk memudahkan pemerintah melakukan pendataan terhadap warga korban gempa agar mendapat bantuan.

ADVERTISEMENT

"Sehingga kita harap, para keluarga kita yang masih ada di pengungsian agar bisa kembali ke rumahnya, sembari membersihkan, melihat kondisi rumah, apa yang perlu diperbaiki dan juga memperhatikan ada mungkin dokumen kependudukan yang dianggap hilang atau rusak," ujar Natsir.

"Itu perlu segera dilaporkan, karena ini merupakan salah satu persyaratan dari penyaluran bantuan perbaikan rumah, bahkan pada aspek santunan kematian yang dialami masyarakat, " lanjutnya.

Natsir lalu merinci bantuan rekonstruksi rumah bagi korban gempa. Bantuan akan diberi dengan kategori 3 kelas.

"Ada rusak berat, rusak sedang dan rusak ringan, dimana jenis-jenis kerusakan ini akan diberikan bantuan. Dimana rusak berat Rp 50 juta, rusak sedang Rp 25 juta, dan rusak ringan Rp 10 juta. Sampai hari ini masih dilakukan pendataan karena itu sistemnya by name by address," tuturnya.

Lihat juga video 'Bantu Korban Gempa, TNI AD Bangun Rumah Sakit Lapangan di Mamuju':

[Gambas:Video 20detik]



(nvl/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads