Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mencatat ada total 112 bangunan sekolah yang rusak akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 6,2. Bangunan sekolah yang rusak parah harus dirobohkan.
"Kerusakan secara umum ada sekitar 112 bangunan yang rusak, beberapa di antaranya ini mengalami rusak yang sangat parah, beberapa di antaranya SMK 1 Rangas, yang hari ini sudah dilakukan pembongkaran secara utuh," Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Barat Prof Gufran Darma Dirawan kepada wartawan, Senin (25/1/2021).
Gufran juga menyebut masih ada sejumlah gedung sekolah lainnya yang akan dibongkar karena kondisi bangunannya tidak memungkinkan lagi untuk dimanfaatkan.
"Kemudian setelah itu SMK 6 Malunda dan SMA 1 Tappalang yang akan dikerjakan untuk diratakan, karena kondisi bangunan yang memang sudah tidak memungkinkan lagi untuk dipakai selama proses pembelajaran," tuturnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pantauan detikcom di SMKN 1 Mamuju di Jalan Pattana Endeng, Kelurahan Rangas, Senin (25/1), tampak sejumlah alat berat mulai merobohkan gedung. Tampak juga sejumlah warga yang berbekal alat seadanya mengambil material balok hingga besi.
"Untuk dipakai bikin rangka tenda, hunian sementara, rumah memang tidak tumbang, tetapi banyak retaknya, sudah tidak layak pakai. Ada ketakutan dan kekhawatiran kalau ditempati lagi," kata seorang warga korban gempa, Asram, kepada wartawan, Senin (25/1).
Hal senada diungkapkan korban gempa lainnya, Hasanuddin. Dia mengaku harus segera membangun hunian sementara agar dapat meninggalkan lokasi pengungsian. Apalagi selama di lokasi pengungsian yang berada di perbukitan, Hasanuddin mengaku jarang tersentuh bantuan.
"Ini untuk bikin tempat tinggal sementara dulu, karena rumah belum bisa ditempati karena gempa. Kita berharap pemerintah membantu agar segera ada hunian baru," ujarnya.
(nvl/nvl)