Gerindra: Kasus di DKI Tinggi, Faskes-Tempat Tidur Perlu Ditambah

Gerindra: Kasus di DKI Tinggi, Faskes-Tempat Tidur Perlu Ditambah

Isal Mawardi - detikNews
Kamis, 28 Jan 2021 06:07 WIB
Tower 8 dan 9 Wisma Atlet Pademangan dialihfungsi jadi tempat isolasi pasien COVID-19. Area itu diperuntukan untuk pasien COVID-19 tanpa gejala-bergejala ringan
Ilustrasi (Foto: Pradita Utama)
Jakarta -

Waketum Gerindra Putih Sari mendukung Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria yang meminta pemerintah pusat menambah fasilitas kesehatan di rumah sakit Botabek (Bogor, Tangerang, dan Bekasi). Menurut Putih, yang dilakukan Ahmad Riza Patria sah-sah saja mengingat kasus Corona di DKI cukup tinggi.

"Prinsipnya setuju dengan yang dilakukan Pak Ariza. Itu sah-sah saja karena kasus di DKI juga cukup tinggi sehingga memerlukan banyak tambahan faskes atau tempat tidur bagi pasien COVID di DKI," ujar Putih kepada detikcom, Rabu (27/1/2021).

Putih mengatakan penambahan fasilitas rumah sakit di daerah penyangga Jakarta juga penting untuk pemerataan pembangunan kesehatan. Sehingga warga tidak bergantung pada ketersediaan rumah sakit di Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, menurut Putih, ada beberapa faktor kenapa banyaknya pasien yang berasal dari Botabek yang dirawat di rumah sakit di Jakarta. Warga menganggap fasilitas di Jakarta lebih lengkap sehingga memilih dirawat di ibu kota.

"Utamanya karena pemahamannya Jakarta punya fasilitas yang cukup lengkap sehingga jika terjadi kondisi darurat peralatan dan dokter-dokter spesialisnya ada," ungkap Putih.

ADVERTISEMENT

"Aspek lain memang DKI ini banyak faskesnya dan mudah diakses. Jadi wajar saja jika masyarakat Jabodetabek lebih memilih dirawat di DKI," lanjutnya.

Sebelumnya Ahmad Riza Patria menelepon Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. Ariza meminta pemerintah pusat menambah fasilitas rumah sakit di Botabek sehingga pasien COVID-19 bukan warga Jakarta bisa dirawat di daerah masing-masing.

Ahmad Riza Patria mengatakan selama ini Jakarta melayani pasien COVID-19 yang merupakan warga non-Jakarta. Kisaran pasien non-Jakarta bisa mencapai 30 persen.

"Sehingga yang selama ini kami melayani menampung tidak kurang dari 24 persen, bahkan bisa 28, 30 persen pasien non-Jakarta," ujar Ahmad Riza.

(isa/idn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads