Sebuah video aksi tawuran di rel kereta api di Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakut, beredar viral di media sosial. Dalam video tersebut terlihat sejumlah ABG saling lempar batu hingga membawa senjata tajam.
Kanit Reskrim Polsek Tanjung Priok AKP Paksi Eka mengakui di lokasi tersebut kerap terjadi tawuran. Meski begitu, menurutnya, aksi tawuran itu tidak sampai menimbulkan korban.
"Itu mah setiap sore begitu terus. Iya, setiap sore," ujar Kanit Reskrim Polsek Tanjung Priok AKP Paksi Eka saat ditemui detikcom, Selasa (26/1/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampai saat ini tidak pernah ada korban. Karena mereka hanya kayak seperti anak-anak kecil yang lari, dorong, mundur," sambung Paksi.
Selain itu, Paksi menyebut tidak ada senjata tajam yang dibawa oleh anak-anak. Mereka hanya membawa senjata berupa kayu dan payung.
"Hanya sebatas kayu. Senjata tajam belum ada. Payung," sebut Paksi.
Meski demikian, Paksi mengaku pihaknya kerap melakukan patroli di lokasi untuk mengantisipasi tawuran. Hanya, para pelaku kucing-kucingan dengan petugas.
"Antisipasi kami tiap sore ada patroli di sana. Selalu ada patroli dipimpin langsung Pak Kapolsek dengan Koramil rutin setiap sore kami ke sana," bebernya.
Menurutnya, aksi tawuran bocah-bocah di lokasi tersebut menjadi semacam 'permainan'.
"Mereka ngelihat kesempatan, misal pada saat ishoma waktu salat, azan, mereka. Selesai azan selesai (tawuran) itu. Jadi kayak main-mainan. Tapi masyarakat di sana sudah paham, ini cuman kayak sandiwara. Karena anak-anak kecil semua ada yang pakai payung, bambu," pungkasnya.
Video aksi tawuran di rel kereta api itu viral di media sosial. Dalam video viral terlihat sejumlah bocah ABG saling serang sambil membawa payung, pedang, hingga bambu.
Kedua kubu terlihat maju-mundur saat melakukan tawuran tersebut. Tidak ada informasi apakah ada korban dalam kejadian itu.