Viral di media sosial video yang memperlihatkan Ketua DPD PDI Perjuangan (PDIP) yang juga Gubernur Bali, I Wayan Koster, dan dua orang lainnya meniup lilin dan suap-suapan tumpeng menggunakan sendok yang sama. Politikus PPP, Achmad Baidowi atau Awiek, meminta public figure memberikan contoh dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes).
"Sebaiknya di era pandemi COVID semua pihak harus menjaga prokes. Khususnya para public figure harus memberikan contoh yang baik," kata Awiek kepada wartawan, Senin (25/1/2021).
Awiek bersyukur peserta di acara DPD PDIP Bali telah dinyatakan negatif COVID-19. Ia pun menekankan setiap acara yang digelar di masa pandemi harus menerapkan protokol kesehatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Toh membuat acara bisa di-setting dengan prokes. Beruntung semua yang hadir dinyatakan negatif berdasar hasil PCR swab. Namun demikian, bukan berarti harus mengabaikan protokol kesehatan," ucapnya.
Anggota Komisi VI DPR RI itu meminta semua pihak tidak menganggap enteng pandemi COVID-19. Sebab, kelalaian menerapkan protokol kesehatan dapat membuat orang lain terpapar COVID-19.
"Saya sebagai orang yang pernah positif COVID mengimbau tidak lengah dan tidak menganggap enteng pandemi ini karena itu bisa memicu kelalaian sehingga bisa terpapar COVID," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, acara Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP di Bali menjadi viral karena ada sesi tiup lilin bersama dan suap-suapan tumpeng menggunakan sendok yang sama. Ada pula momen tiga orang meniup lilin yang sama dengan melepas masker terlebih dulu.
Acara yang disorot tersebut digelar hari Sabtu (23/1) di aula kantor DPD PDIP Bali di Kota Denpasar. I Wayan Koster mengatakan acara itu dalam rangka HUT Partai dan ulang tahun Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Dalam video yang beredar, ada belasan orang berdiri di panggung acara dan terlihat memakai masker serta udeng di kepalanya. Ada juga tumpeng yang disiapkan di atas meja.
Ketua DPD PDIP Bali I Wayan Koster angkat bicara mengenai sesi suap-suapan dengan alat makan yang sama. Ia juga mengatakan tidak ada pelanggaran protokol kesehatan COVID-19 di acara PDIP Bali.
"Karena kecepatan, satu sendok dipakai 2 orang, setelah itu yang lain, 9 orang, pakai sendok berbeda," ujar Koster kepada detikcom, Senin (25/1).
"Acara dilaksanakan di aula kantor DPD PDI Perjuangan dengan jumlah peserta sekitar 25 orang, menjaga jarak, memakai masker, dan telah mengikuti rapid test antigen dengan hasil negatif. Hanya pada saat tiup lilin saja masker dibuka, sebelum dan sesudahnya masker tetap dipakai," terangnya.
(hel/gbr)