Dokter spesialis paru RSUP Persahabatan Erlina Burhan berkomentar soal kasus penerima vaksin Sinovac di Indonesia diketahui terpapar virus Corona setelah divaksin. Dia mengatakan itu sebagai hal yang lumrah.
"Jadi memang vaksin itu membutuhkan waktu untuk memunculkan kekebalan setelah disuntikkan," kata Erlina dalam sebuah diskusi virtual, Sabtu (23/1/2021).
Erlina kemudian mengambil contoh pada uji klinis vaksin Pfizer dan Sinovac. Dia menyebut dari dua vaksin tersebut diketahui imunitas terhadap virus Corona baru akan muncul pada hari ke-28.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hari pertama dosis vaksin saat disuntikkan, maka imunitas akan terbentuk pada hari ke-12. Hari ke-21 dosis vaksin kedua dan diperiksa ulang antibodinya, akan tercapai antibodi dengan imunitas yang penuh itu pada hari ke-28," terang Erlina.
Untuk itu, Erlina meminta masyarakat tidak panik perihal kabar warga penerima vaksin yang justru terpapar virus Corona setelah divaksin. Menurutnya, hal itu bukan karena efek vaksin.
"Ini bukan karena vaksin, tapi memang sudah terpapar atau sedang masuk masa inkubasi pada saat dilakukan vaksinasi," ujarnya.
Lebih lanjut Erlina tetap memastikan vaksinasi bukan merupakan jaminan warga terbebas dari virus Corona. Dia menyebut vaksin sebagai upaya pencegahan dan mengurangkan risiko klinis yang lebih para saat terpapar virus Corona.
Untuk itu, dia meminta masyarakat tetap disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan di saat bersamaan pemerintah menggencarkan program 3T di masyarakat.
"Jadi vaksinasi belum tentu menjamin kebal dari COVID-19. Vaksinasi diharapkan mampu mencapai herd immunity, tapi vaksin bukan segalanya," pungkasnya.
Simak juga video 'Ketua Komnas KIPI Jelaskan Alasan Mengapa Kita Perlu Divaksin COVID-19':