Pembangunan Rumah Sakit Umum (RSU) Pakulonan, Serpong Utara, Tangerang Selatan, telah rampung dan siap beroperasi. RSU Pakulonan ini nantinya akan dijadikan sebagai rumah sakit rujukan COVID-19.
"Kami sudah siapkan RSU Pakulonan sebagai rumah sakit rujukan COVID-19 untuk mengantisipasi lonjakan jumlah pasien COVID-19. Itu tadinya rumah sakit tipe C," kata Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie saat dihubungi detikcom, Sabtu (23/1/2021).
Benyamin mengatakan kasus positif COVID-19 di Kota Tangerang Selatan mengalami peningkatan. Peningkatan terjadi setelah libur Natal 2020 dan tahun baru 2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada peningkatan pasien COVID-19 di Tangsel, terutama pascaliburan kemarin. ICU itu full 100 persen dan tempat tidur 95 persen terisi," imbuhnya.
Pembangunan RSU Pakulonan sudah selesai pada awal Januari 2021. Rumah sakit tersebut akan dioperasikan sebagai rumah sakit rujukan COVID-19 paling tidak pada awal Februari 2021.
"Bangunannya sudah jadi, perlengkapannya sudah. Tinggal uji coba lift, air, kemudian air conditioner-nya dinyalakan setiap hari untuk menghilangkan bau bekas cat. Mungkin akhir Januari atau awal Februari siap dioperasikan," tuturnya.
Rumah sakit tersebut memiliki 71 tempat tidur khusus untuk isolasi pasien COVID-19 dan 7 ruangan ICU. Pemkot Tangsel sendiri memiliki 11 rumah sakit rujukan COVID-19 ditambah 7 puskesmas di 7 kecamatan Kota Tangsel.
Pria yang akrab disapa Ben ini mengatakan RSU Pakulonan dioperasikan sebagai rumah sakit rujukan COVID-19 untuk mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 di Kota Tangsel.
Baru-baru ini, ada pasien COVID-19 yang meninggal dunia karena tidak mendapatkan ruang ICU di rumah sakit. Pasien laki-laki berusia sekitar 50 tahun itu meninggal dunia di salah satu puskesmas.
"Iya betul, memang ada. Meninggal di puskesmas, sekitar dua atau tiga hari yang lalu," kata Benyamin saat dimintai konfirmasi detikcom, Sabtu (23/1/2021).
Benyamin menjelaskan mekanisme penanganan pasien COVID-19 di Kota Tangerang Selatan, seseorang yang terkonfirmasi COVID-19 harus melapor terlebih dahulu ke hotline 119. Pasien nantinya akan dirujuk ke puskesmas terdekat dan kemudian puskesmas nantinya yang akan mencarikan ruangan untuk perawatan pasien COVID-19 ke rumah-rumah sakit rujukan.
"Jadi yang bersangkutan datang dengan kondisi bukan gejala ringan, tetapi sudah berat. Petugas puskesmas sudah mencarikan ruangan ICU untuk pasien tersebut, tetapi memang saat itu kondisi keterisian ICU sudah full 100 persen," jelas Benyamin.
Benyamin menjelaskan kondisi ruang ICU di RS rujukan COVID-19 di Tangsel sudah full 100 persen. Pihaknya juga sudah mencarikan ke rumah sakit rujukan di kota penyangga, namun karena kondisinya sama, pasien itu tidak dapat tertolong.