Operasi pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ182 resmi ditutup pada hari ketigabelas. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyerahkan operasi lanjutan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
"Kami berkomitmen tetap melakukan upaya-upaya dan mengalih lead ke KNKT, di mana KNKT sudah mendapat kesepakatan dari KSAL, TNI, dan Polri untuk melakukan operasi lanjutan yang ada di Pulau Lancang," ujar Menhub Budi Karya saat berada di JICT 2, Jakarta, Kamis (21/1/2021).
Budi menjelaskan, operasi lanjutan tersebut guna mencari bagian memori dari cockpit voice recorder (CVR) black box Sriwijaya Air. Terlebih, kata dia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga berharap bagian memori tersebut dapat ditemukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentu apa yang dilakukan di antaranya upaya menemukan CVR dimana Presiden juga mengharapkan itu ketemu sehingga analisa yang dilakukan oleh KNKT akan paripurna," kata Budi.
Sementara itu, Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono menyampaikan pihaknya akan didukung Kementerian Perhubungan, TNI, Polri, Basarnas, serta unsur-unsur lainnya dalam pencarian lanjutan ini. Bahkan, dia menyebut warga di Kepulauan Seribu juga berantusias untuk membantu.
"Dalam hal ini jika kami menemukan bagian-bagian dari jasad korban tentu anggota SAR yang ikut di dalam tim kami akan segera melaporkan dan menindaklanjuti, dan dari tim DVI Polri juga sudah menyampaikan bahwa kalau ketemu satu saja juga akan diproses," ucap Soerjanto.
"Di dalam operasi pencarian CVR kami juga akan melihat jika ada sesuatu, akan kami laporkan ke Basarnas," imbuh dia.
Adapun Kepala Basarnas Marsma TNI Bagus Puruhito mengatakan operasi lanjutan berikutnya berupa pemantauan dan pemonitoran secara aktif. Dia berujar, Basarnas akan menindaklanjuti laporan dari masyarakat terkait SJ182.
"Bila di kemudian hari ada laporan dari masyarakat yang melihat dan menemukan yang diduga bagian dari korban ataupun korban kepada Basarnas, kami akan merespons untuk menindaklanjuti temuan tersebut," tutur Bagus.
(mae/mae)