Kendala Penyelam Evakuasi SJ182: Penglihatan Terbatas-Bahaya Arus Kencang

Kendala Penyelam Evakuasi SJ182: Penglihatan Terbatas-Bahaya Arus Kencang

Rahmat Fathan, Adhyasta Dirgantara - detikNews
Kamis, 21 Jan 2021 10:52 WIB
Tim penyelam gabungan terus melakukan evakuasi pesawat Sriwijaya Air SJ182 di perairan Kepulauan Seribu, Selasa (12/1). Begini situasi proses evakuasi di titik pencarian.
Tim Penyelam Operasi SAR SJ182 (Foto: Grandyos Zafna)
Jakarta -

Basarnas mengungkapkan operasi pencarian dan pertolongan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 sempat terhambat karena kondisi cuaca buruk. Para penyelam juga disebut terkendala terbatasnya penglihatan hingga arus kencang di perairan Kepulauan Seribu.

"Kan hujan, cuaca. Cuaca iya. Nyatanya begitu, faktor cuaca, bahaya kalau menyelam dalam kondisi begini," ujar Direktur Operasi Basarnas Brigjen Rasman MS saat ditemui di JICT II, Kamis (21/1/2021).

Meski diterpa cuaca buruk, para penyelam tetap dikerahkan sejak pagi tadi. Total ada 55 penyelam dari Dislambair, Kopaska, Denjaka, dan Taifib yang dikerahkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Pasops Satgasla SAR TNI AL Letkol Laut (P) Faruq Dedy mengungkap tim penyelam kerap mengalami beberapa kendala saat proses evakuasi Sriwijaya Air SJ182. Salah satunya adalah terbatasnya penglihatan penyelam di bawah air.

"Beberapa hari ini, khususnya cuaca, baik di atas permukaan maupun di bawah air. Jadi visibility para penyelam terbatas sekali. Bahkan visibility hanya sekitar berapa cm. Sekitar 10-20 cm," jelas Faruq secara terpisah saat ditemui di JICT II.

ADVERTISEMENT

Penyelam juga terkendala arus kencang, simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Tidak hanya itu, Faruq juga membeberkan kendala lain para penyelam yang sedang bertugas. Menurutnya, arus kencang membuat penyelam harus menunggu waktu yang tepat sebelum terjun ke dalam air.

"(Arus) kencang. Beberapa hari belakangan yang cukup menghambat di situ. Arusnya cukup kencang sehingga penyelam menunggu waktu yang pas untuk mereka kembali menyelam. Makanya tidak significant pengambilan materialnya," keluh Faruq.

Faruq mengungkapkan kondisi terkini di lokasi pencarian. Di sana, masih ada puing-puing pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu minggu lalu. Butuh alat khusus untuk mengangkut puing tersebut.

"Yang jelas masih ada reruntuhan puing-puing di sana. Cuma perlu dipikirkan lagi metode yang tepat untuk pengangkatan jika memang nanti diperlukan karena materialnya cukup berat," imbuhnya.

Meski demikian, penyelaman tetap dilakukan dengan memperhatikan kondisi fisik penyelam serta cuaca. Faruq mengatakan hingga saat ini penyelam dalam kondisi baik.

"Alhamdulillah (kondisi penyelam) aman," tandas Faruq.

Sebelumnya, Basarnas menyampaikan perkembangan terkini pencarian Sriwijaya Air SJ182. Hingga hari ketigabelas atau hari terakhir perpanjangan kedua, Tim SAR gabungan telah mengumpulkan sebanyak 324 body part, 67 serpihan kecil pesawat, dan 55 potongan besar pesawat.

"Untuk update terbaru dari data yang terakhir adalah bagian tubuh atau body part 324, kemudian serpihan kecil 67, kemudian potongan besar pesawat 55," ujar Direktur Operasi Basarnas Brigjen Rasman MS di JICT2, Jakarta, Kamis (21/1).

Perkembangan hasil pencarian disampaikan Basarnas usai menerima tambahan 3 kantong serpihan kecil pesawat Sriwijaya Air SJ182 pada Kamis (21/1/2021) pagi ini. Temuan berasal dari tim SAR gabungan TNI Angkatan Laut.

"Bahwa pagi ini akan diserahkan 3 kantong kecil serpihan pesawat oleh SAR gabungan dari TNI AL," kata dia.

Rasman mengatakan 3 kantong tersebut ditemukan pada Rabu (20/1) kemarin. Namun, baru diserahkan kepada Basarnas pada pagi hari ini lantaran cuaca yang tidak mendukung.

"Baru kali ini bisa (diserahkan) setelah agak sedikit reda," ucapnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads