Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) mulai menampung pengungsi korban gempa Sulawesi Barat (Sulbar) sejak Senin (18/1/2021) lalu. Dari 82 pengungsi yang ditampung di UPT Inang Matutu Makassar, terdapat 3 orang dinyatakan positif COVID-19.
"Ada tiga yang dinyatakan positif COVID-19 setelah dilakukan swab PCR dan semua ini dari Mamuju," kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Sulsel, Jamaluddin, Rabu (20/1/2021).
Ia menjelaskan, para pengungsi yang datang umumnya hanya membawa surat rapid. Kemudian pihaknya lakukan swab test. Mereka yang dinyatakan positif kemudian dibawa Satgas COVID-19 untuk dilakukan isolasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terdiri dari seorang ibu, anak balita, dan seorang lagi anaknya. Jadi 3 orang. Mereka sudah dibawa oleh Satgas COVID untuk dilakukan isolasi," jelasnya.
Sementara itu, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengatakan, sejak terjadinya gempa Sulbar, Pemprov Sulsel sudah menyatakan siap membantu, misalnya mengirim logistik melalui TNI Angkatan Laut.
Tak hanya itu, Pemprov Sulsel juga telah mengirim tenaga kesehatan serta bantuan alat medis ke lokasi bencana tersebut. Pemprov Sulsel juga siap menerima warga Sulbar yang mengungsi.
"Dua tempat pengungsian yang disiapkan yakni Asrama Haji Sudiang dan UPT Inang Matutu Dinsos Sulsel. Selain memberikan pelayanan yang baik, Dinsos Sulsel juga akan memulangkan pengungsi di daerah asal," kata Nurdin.
Diketahui, pengungsi tersebut merupakan warga Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Kalimantan Timur yang tidak memiliki keluarga di Sulsel. Pemprov Sulsel akan memastikan mereka pulang ke daerah masing-masing dengan selamat.
Hal serupa berlaku bagi tiga orang pengungsi yang terkonfirmasi positif COVID-19 yang masih dalam proses penyembuhan. Dari 686 warga yang datang, tersisa 82 yang ditampung di Dinas Sosial dan Asrama Haji Sulsel. Mereka akan segera dipulangkan sesuai asal tinggalnya.
(jbr/jbr)