Polisi telah melakukan mediasi terhadap kelompok yang terlibat tawuran di Manggarai. Namun polisi tetap memburu orang yang dianggap sebagai provokator dalam tawuran tersebut.
"Lagi diburu, siapa namanya tadi? Kelompok AG itu," kata Kapolsek Tebet kata Kapolsek Tebet Kompol Budi Cahyono saat di sekretariat RW 04, Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (19/1/2021).
Kelompok AG adalah pihak yang memprovokasi tawuran lewat cara melempar air seni (urine) ke satu angkringan milik warga setempat. Pria berinisial AG (20) itu diduga polisi telah menyuruh temannya untuk melempar urine ke angkringan. Ada tiga orang yang terlibat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Naik motor, ada yang dagang angkringan di sini, terus dilempar (urine)," kata Budi.
Provokator tersebut tidak hadir dalam mediasi damai yang di inisiasi tokoh masyarakat setempat. Polisi menilai yang hadir disana bukan pelaku utama penyebab tawuran terjadi.
"Udah nggak di sini (provokator dari kelompok AG itu), ini yang kita mediasi ini adalah mereka yang ikut tawuran kemarin, kita perintahkan melalui Pak RW dihadirkanlah. Ini sebagian besar ya ikut tapi bukan pelaku utamanya," lanjutnya.
Selanjutnya, polisi sudah mengantongi identitas AG.
Polisi sudah mengidentifikasi provokator berinisial AG tersebut. Polisi memiliki data dan foto-foto dan catatan kriminal AG.
"AG itu ketua gengnya lah, pernah masuk, pernah di kita, soalnya sudah tersangka pernah terlibat tindak pidana si AG ini," ungkapnya.
Sebelumnya, dua kelompok di RW 04 Manggarai terlibat dalam tawuran antar warga. Tawuran terjadi di dekat Pintu Air Manggarai dan di Jl Manggarai Utara II, Tebet, Jakarta Selatan, pada Minggu (17/1) dan Senin (18/1). Lokasi tawuran tak terlalu jauh dari Stasiun Manggarai. Tidak ada korban jiwa akibat tawuran ini. Tak ada pula warga pelaku tawuran yang ditahan sejauh ini.
"Karena tidak akan ada selesainya kalau kita terus-terus penegakan hukum tanpa kita cari akar masalahnya," kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan AKBP Jimmy Christian Samma.
Polres Metro Jakarta Selatan telah mengambil data dan sidik jari warga yang terlibat tawuran di Manggarai. Hal tersebut dilakukan untuk memudahkan identifikasi jika tawuran terulang.
"Sidik jari kita ambil ini untuk mengidentifikasi ke depannya apabila terjadi tawuran lagi. Teman-teman yang melakukan sidik jari ini bisa kita identifikasi dengan cepat. Apabila di lapangan kita temukan bukti-bukti bahwa teman-teman yang sidik jari ini melakukan perbuatan tawuran lagi," kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan AKBP Jimmy Christian Samma saat deklarasi damai di Sekretariat RW 04, Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan, tadi.