Warga Sebut Tawuran Manggarai Kemarin Jadi Yang Pertama Sejak 23 Tahun

detikcom Do Your Magic

Warga Sebut Tawuran Manggarai Kemarin Jadi Yang Pertama Sejak 23 Tahun

Afzal Nur Iman - detikNews
Selasa, 19 Jan 2021 14:33 WIB
Haji Daud selaku Ketua RW 04 di Kelurahan Manggarai. (Afzal NI/detikcom)
Haji Daud selaku Ketua RW 04 di Kelurahan Manggarai. (Afzal NI/detikcom)
Jakarta -

Tawuran kembali terjadi di Manggarai, Jakarta Selatan. Warga mengklaim tawuran pada Minggu (17/1) dan Senin (18//1) kemarin adalah yang pertama sejak dua dekade silam.

Haji Daud selaku Ketua RW 04 di Kelurahan Manggarai, tempat terjadinya tawuran kemarin, menceritakan sejarah tawuran di daerahnya. Daud mengatakan sebelum tawuran yang terjadi pada Minggu (18/1) dan Senin (19/1) kemarin, sudah 20 tahun lebih di lingkungannya tidak terjadi tawuran.

"Jadi biar tahu sejarahnya bahwa ini satu RW, dan satu RW itu 16 RT, yang konflik itu sekitar 10 RT. Ini kejadian terakhir tahun 1997 yang lalu. Sudah tidak pernah terjadi tawuran," ujarnya saat ditemui di RW 09, Manggarai, Jakarta Selatan, Selasa (19/1/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Memang, belakangan ini sering sekali terjadi tawuran di sekitar Manggarai. Namun sebenarnya, kata Haji Daud, tawuran tidak terjadi di Manggarai melainkan di sekitar Pasar Rumput dan Tambak yang notabene tidak masuk Kelurahan Manggarai, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan.

Jalan Tambak ada di Kelurahan Pegangsaan, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat. Pasar Rumput masuk Kelurahan Pasar Manggis, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan. Kedua wilayah itu tidak masuk wilayah administratif Manggarai.

ADVERTISEMENT

Selanjutnya, lokasi tawuran kemarin:

Tawuran pada dua hari kemarin terjadi di Jl Manggarai Utara II, Kelurahan Manggarai, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan. Itu adalah 'tawuran Manggarai' yang pertama setelah 1997.

"Dulu, awalnya yang pertama kali dalam sejarah perkelahian antarkampung itu justru di sini. Baru setelah itu menyebar ke mana-mana. Sekarang kembali lagi (setelah tidak terjadi tawuran selama 23 tahun sejak 1997)," kata Haji Daud.

Haji Daud menjelaskan masalah tawuran punya penyebab kompleks alias tidak tunggal. Namun di zaman ini, salah satu yang dia anggap sebagai faktor penyebab adalah media sosial.

"Dulu tidak ada digital bisa luar biasa, apalagi sekarang di zaman ini, sangat mudah sekali mengumpulkan masa, mengundang teman. Baik teman SMA, teman sekolah, kumpul-kumpul kita nggak ngerti, terjadilah pertemuan-pertemuan yang negatif di antara mereka sehingga terjadi konflik semacam ini," ujarnya.

"Ada yang bilang masalah kecemburuan sosial, ekonomi, kita nggak tau juga, belum pasti, karena emang sekarang sulit secara ekonomi semuanya kan," lanjutnya.

Halaman 2 dari 2
(dnu/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads