Sejumlah tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di RSUD M Yunus, Bengkulu, mendatangi DPRD Bengkulu. Mereka mengeluhkan insentif kesehatan yang belum dicairkan sejak Juni 2020.
"Kita menyampaikan aspirasi ke anggota DPRD. Lebih dari 200 orang belum menerima insentif. Namun kami terus bekerja," kata Korlap aksi yang juga Sekretaris Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Bengkulu, Saleh, Selasa (19/1/2021).
Saleh mengatakan insentif yang dijanjikan pihak RSUD M Yunus berjumlah Rp 7,5 juta untuk perawat. Dia mengatakan para perawat tersebut dibagi per tim dengan anggota 20-25 orang selama 15 hari kerja sejak Juni 2020.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyebut sebagian besar tenaga kesehatan di RS tersebut bertugas di pelayanan umum. Saleh berharap DPRD Bengkulu bisa menindaklanjuti keluhan mereka.
"Kita minta Dewan menindaklanjuti keluhan para nakes serta memanggil pihak terkait agar insentif segera dibayarkan," ucap Saleh.
Anggota Komisi IV DPRD Bengkulu, Zainal, mengatakan pihaknya akan memanggil pihak terkait pada Senin (25/1/2021). Dia mengatakan hal itu dilakukan untuk mengetahui akar permasalahan insentif.
(haf/haf)