Pemprov DKI Jakarta menyampaikan daya tampung rumah sakit (RS) di DKI Jakarta terhadap pasien COVID-19 hampir penuh. Kini, kapasitas untuk pasien positif COVID-19 yang tersisa di rumah sakit hanya 13 persen.
Melalui akun Instagram @dkijakarta, Pemprov DKI Jakarta memaparkan kondisi terkini RS rujukan COVID-19 di Ibu Kota per 17 Januari 2021. Seperti diketahui, RS di DKI Jakarta memang menerima pasien positif COVID-19 dari dalam maupun luar daerah.
"Berikut gambaran terkini kondisi rumah sakit di Jakarta. Kapasitas tersisa 13 persen lagi untuk menampung pasien pasien COVID-19 baik yang berasal dari DKI Jakarta maupun luar Jakarta," tulis Pemprov DKI Jakarta seperti dilihat detikcom, Selasa (19/1/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam data tersebut, dipaparkan jumlah ICU dan tempat tidur yang disediakan sebanyak 8.890. Kini 63 persen dari tempat tidur telah terisi oleh pasien COVID-19 yang merupakan warga DKI Jakarta.
Kemudian, 24 persen sisanya terisi oleh pasien COVID-19 dari wilayah Bodetabek. Merespons kondisi ini, Pemprov DKI Jakarta menuturkan bahwa seperempat pasien COVID-19 berasal dari luar wilayah.
"(Sebanyak) 24 persen kapasitas RS di Jakarta terisi oleh pasien dari Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek)," terangnya.
Jika diakumulasikan, angka penggunaan tempat tidur (bed occupancy ratio atau BOR) di rumah sakit DKI Jakarta mencapai 87 persen lantaran melayani warga lintas provinsi. Ia kemudian membandingkan BOR di sejumlah wilayah lainnya.
"Bila hanya memperhitungkan warga dalam satu provinsi yaitu warga DKI Jakarta, maka angkanya sebesar 63 persen. BOR di Provinsi Banten 79 persen, DIY 78 persen, Jawa Barat 73 persen, dan Jawa Timur 69 persen," jelasnya.
Di sisi lain, Pemprov DKI Jakarta mengimbau seluruh masyarakat meningkatkan disiplin diri menerapkan protokol kesehatan. Hal ini diperlukan untuk mengatasi pandemi COVID-19.
"Kita perlu bergandeng tangan untuk bersama menangani pandemi ini. Seluruh warga Jabodetabek harus sama-sama tingkatkan disiplin, ingatkan sesama, saling menjaga bersama kita putuskan rantai penularan COVID-19," imbuhnya.
"Jalankan 3M: memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak dan batasi aktivitas ke luar rumah kecuali untuk keperluan yang amat penting," tulis @dkijakarta.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan kapasitas rumah sakit yang menangani pasien virus Corona (COVID-19) di Jakarta semakin tipis. Salah satu faktor penyebabnya adalah banyak pasien COVID-19 yang berasal dari luar DKI Jakarta.
"Rumah sakit memang semakin menipis. Jakarta sebagai ibu kota ini kami juga menurut data 27-30 persen RS kami diisi warga non-Jakarta. Bodetabek kami layani," kata Riza di Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (13/1).
Riza menjelaskan rumah sakit di Jakarta memang menerima semua pasien COVID-19 dari berbagai wilayah. Sebab, menurutnya, tidak boleh ada ego sektoral dalam penanganan COVID-19.