Awan CB
Pada tujuh hari ke depan juga terdapat prospek pertumbuhan awan konvektif (cumulonimbus/CB) bercampur dengan awan konvektif lainnya dengan tingkat kerapatan occasional (OCNL) sekitar 50-75 persen di atas wilayah Aceh dan Sumatera Utara, Samudera Hindia sebelah barat Sumatera, Sumatera Selatan, Lampung, sebagian besar Pulau Jawa, perairan selatan Pulau Jawa, NTB, NTT, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara dan Laut Jawa, perairan Selat Makassar, sebagian besar Sulawesi, Laut Sulawesi, Kepulauan Halmahera, dan Kepulauan Maluku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serta potensi pertumbuhan awan CB dengan tingkat kerapatan frequent (FRQ) di atas 75 persen terjadi di atas wilayah Riau, Kepulauan Riau, perairan Natuna, Bangka Belitung, perairan utara Kepulauan Halmahera.
Gangguan penerbangan
Prakiraan potensi pertumbuhan awan konvektif periode Desember 2020-Januari 2021 yang menghasilkan gangguan penerbangan berpotensi pada sebagian besar wilayah Indonesia bagian tengah hingga bagian timur.
Potensi Gelombang Tinggi
BMKG juga memprakirakan potensi gelombang tinggi periode 15-24 Januari 2021 yaitu dengan ketinggian 2,5-4,0 meter (Rough Sea) berpeluang terjadi di wilayah berikut:
1. Perairan barat Lampung
2. Selat Sunda bag.barat dan selatan,
3. Perairan selatan Pulau Jawa
4. Samudra Hindia barat Lampung hingga selatan NTB
5. Laut Natuna
6. Perairan Kep. Anambas
7. Perairan timur Kep. Bintan - Kep. Lingga
8. Laut Jawa bagian Timur
9. Selat Makassar bagian selatan
10. Laut Sulawesi
11. Perairan Kep. Sangihe - Kep. Talaud
12. Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua.
Selanjutnya tinggi gelombang 4,0-6,0 meter (Very Rough Sea) berpeluang terjadi di Perairan utara Kepulauan Natuna dan tinggi Gelombang lebih dari 6,0 meter (Extrem Sea) berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara.
Jadi untuk saat ini di dalam periode puncak musim hujan ini, masyarakat diimbau untuk tetap terus mewaspadai potensi multi-bencana hidrometeorologi, gempa bumi, dan tsunami.