Penny menjelaskan efek samping lokal berupa nyeri dan iritasi. Sedangkan efek samping sistemik berupa nyeri otot hingga demam.
"Frekuensi efek samping dengan derajat berat: sakit kepala, gangguan di kulit, diare dilaporkan 0,1-1 persen. Efek samping itu merupakan efek samping yang tidak berbahaya karena dapat pulih kembali," kata Penny.
BPOM juga telah menyetujui penggunaan vaksin COVID-19 di Indonesia. Penggunaan vaksin disetujui dengan alasan kedaruratan.
Penny mengatakan kebijakan emergency use authorization ini juga selaras dengan panduan WHO. Di mana emergency use authorization bisa ditetapkan dengan lima kriteria, yakni keadaan kedaruratan kesehatan, cukup bukti ilmiah terkait vaksin, adanya mutu yang memenuhi standar, kemanfaatan lebih besar ketimbang risiko, serta belum adanya alternatif pengobatan yang memadai.
Terkait vaksin COVID-19 ini, Presiden Jokowi berharap vaksinasi COVID-19 bisa menjadi upaya pengendalian penyebaran COVID-19 dan pemulihan ekonomi Indonesia. Namun Jokowi tetap mengingatkan protokol kesehatan (prokes) harus terus dijalankan secara ketat sampai dunia kembali normal tanpa pandemi.
"Dan dengan vaksinasi massal ini kita berharap akan muncul herd immunity, kekebalan komunal. Sehingga risiko penyebaran COVID akan berhenti dan kegiatan perekonomian akan sepenuhnya pulih kembali. Inilah kerja besar yang ingin kita kerjakan dan kita meminta kesadaran kita semuanya meskipun nantinya, meskipun sudah divaksin, ini selalu saya sampaikan tetap yang namanya disiplin terhadap protokol kesehatan tetap harus dijalankan dengan ketat. Sampai seluruh dunia kembali normal tanpa pandemi," kata Jokowi dalam pertemuan tahunan Industri Jasa Keuangan 2012, Jumat (15/1/2021).
Jokowi mengajak semua pihak optimistis tahun 2021 ini menjadi titik balik bangsa Indonesia. Kesehatan masyarakat segera pulih dan perekonomian segera bangkit.
"Pengendalian pandemi terutama melalui vaksinasi adalah game changer. Adalah kunci yang sangat menentukan agar masyarakat bisa bekerja kembali, anak-anak kita bisa belajar di sekolah lagi, dan agar kita bisa kembali beribadah dengan tenang, dan juga agar perekonomian nasional kita bisa segera bangkit," kata Jokowi.
(idn/idn)