Warga korban gempa Sulawesi Barat (Sulbar) di Desa Takandeang, Kecamatan Tapang, Kabupaten Mamuju nekat mendirikan tenda pengungsian di bahu Jalan Trans Sulawesi. Sebab, warga ingin segera mendapatkan bantuan logistik.
Pantauan detikcom di Jalur Trans Sulawesi di Desa Takandeang, Senin (18/1/2021), tampak tenda pengungsian milik korban gempa Sulbar didirikan di baju jalan. Meski berbahaya karena banyak kendaraan melintas, warga mengaku nekat karena ingin segera mendapat perhatian pemerintah.
"Kita takut, tapi mau bagaimana rumah sudah habis. Walau bahaya kita tidak punya pilihan. Kita sangat butuh bantuan, beras, air, perlengkapan bayi, mudah-mudahan segera ada bantuan pemerintah, " kata salah seorang warga, Darmi saat ditemui di lokasi pengungsian.
Harapan sama diungkapkan pengungsi lainnya, Nurmiati. Menurutnya, sejak mengungsi dan mendirikan tenda di bahu jalan, tak sekalipun dirinya mendapat bantuan pemerintah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah dua hari dua malam, sekal gempa hari Kamis (14/1) sampai sekarang belum dapat bantuan pemerintah, kecuali dari warga yang melintas," ujarnya.
Nurmiati menyebut Pemda setempat sudah pernah datang melakukan pendataan. Namun hingga saat ini tetap saja bantuan tak kunjung diterima pengungsi.
"Dan kita juga melapor, hanya saja belum ada bantuan kemari, untuk makan susah. Jadi kita berusaha berbagi meski sedikit," imbuhnya.
Pantauan di lokasi, selain berbahaya, lokasi pengungsian warga juga tidak nyaman. Sebab, tenda pengungsi akan bergetar saat ada kendaraan besar melintas. Anak-anak pengungsi juga tampak kerap bermain di badan jalan.
(nvl/nvl)