Legislator PDIP: Jangan Biarkan Warga Meninggal di Jalan karena Sulit Cari RS

Legislator PDIP: Jangan Biarkan Warga Meninggal di Jalan karena Sulit Cari RS

Rahel Narda Chaterine - detikNews
Senin, 18 Jan 2021 16:27 WIB
Ilustrasi jenazah
Ilustrasi Jenazah (Thinkstock)
Jakarta -

Pasien positif Corona (COVID-19) di Depok, Jawa Barat, dikabarkan meninggal dunia di dalam taksi online setelah ditolak 10 rumah sakit rujukan COVID-19. Legislator PDI Perjuangan (PDIP), Muchamad Nabil Haroen, mendorong pemerintah gerak cepat menangani kejadian tersebut.

"Pemerintah harus bergerak cepat menangani hal ini," kata Nabil kepada wartawan, Senin (18/1/2021).

Anggota Komisi IX DPR RI ini menilai perlunya penambahan ruang isolasi dan perawatan darurat terkait COVID-19. Komisi IX adalah komisi yang membawahi isu kesehatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk jangka pendek, harus ada langkah penambahan ruang isolasi dan perawatan secara darurat, misal rumah sakit portable. Nah, nanti kan bisa diatur bagaimana skema penanganan yang tepat untuk pasien kritis dan masa penyembuhan," ujarnya.

Nabil berharap tak ada lagi masyarakat meninggal di jalan akibat kesulitan mendapatkan akses ke rumah sakit (RS), seperti pasien Corona yang dilaporkan meninggal di taksi online tersebut.

ADVERTISEMENT

"Intinya jangan biarkan warga meninggal di jalan karena kesulitan cari rumah sakit," tegasnya.

Nabil mengatakan, jika manajemen data terkait kesehatan berjalan baik, strategi kebijakan pemerintah akan berjalan lebih fokus. Menurutnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga telah meminta jajarannya membenahi persoalan di rumah sakit, termasuk dari aspek pendataan hingga sumber daya manusia.

"Menteri Kesehatan sudah menyampaikan untuk membereskan problem-problem di rumah sakit, baik dari sisi infrastruktur, manajemen, sumber daya manusia, hingga data," ucapnya.

"Nah, saya kira, jika big data kesehatan tertangani dengan baik, maka strategi kebijakan akan lebih fokus. Ini yang saya sampaikan di awal, bahwa data kesehatan harus terintegrasi," sambungnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang pasien Corona di Depok, Jawa Barat, dikabarkan meninggal dunia setelah ditolak 10 rumah sakit rujukan COVID-19. Pasien tersebut meninggal dunia di dalam taksi online.

Hal tersebut disampaikan LaporCovid-19 dan Center for Indonesia's Strategi Development Initiatives (CISDI) melalui siaran pers yang diterima detikcom, hari ini. Dalam keterangannya, tim LaporCovid-19 dan CISDI menerima laporan tersebut pada 3 Januari lalu.

"Salah seorang keluarga pasien di Depok melaporkan, pada 3 Januari 2021, anggota keluarganya meninggal di taksi daring setelah ditolak di 10 rumah sakit rujukan COVID-19," tulis siaran pers tersebut.

Selain itu, LaporCovid-19 dan CISDI menerima 23 laporan kasus pasien yang ditolak rumah sakit rujukan sejak akhir Desember 2020 sampai awal Januari 2021. Akibatnya, pasien COVID-19 ada yang meninggal dalam perjalanan atau di rumah.

Laporan tersebut berasal dari wilayah Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Relawan tim BantuWargaLaporCovid-19, dr Tri Maharani, mengatakan kondisi tersebut sudah sebagai tanda-tanda robohnya layanan kesehatan.

Halaman 2 dari 2
(hel/aud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads