Terima Laporan Cuitan SBY-AHY Bodoh dari Pihak Ketiga, Polisi Beri Penjelasan

Terima Laporan Cuitan SBY-AHY Bodoh dari Pihak Ketiga, Polisi Beri Penjelasan

Datuk Haris Molana - detikNews
Kamis, 14 Jan 2021 15:03 WIB
Polda Sumatera Utara (Polda Sumut)/ Arfa-detikcom
Polda Sumatera Utara (Arfa/detikcom)
Medan -

Polda Sumut telah menerima laporan terkait cuitan dari Guru Besar USU, Prof Yusuf Leonard Henuk, yang menyebut Susilo Bambang Yudhoyono dan Agus Harimurti Yudhoyono bodoh. Polisi menjelaskan alasan menerima laporan itu meski bukan dilapor oleh SBY-AHY.

"Setiap laporan dan atau pengaduan yang disampaikan oleh seseorang secara lisan atau tertulis, karena hak atau kewajibannya berdasarkan UU, wajib diterima oleh anggota Polri yang bertugas di SPK," kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi, Rabu (14/1/2021).

Hadi mengatakan, setelah laporan diterima, pihaknya bakal melakukan penyelidikan. Hal tersebut dilakukan untuk melihat apakah laporan itu memenuhi unsur dugaan tindak pidana atau tidak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya," sebut Hadi Wahyudi.

Sebelumnya, Guru Besar USU, Prof Yusuf Leonard Henuk, dilaporkan terkait cuitannya di akun Twitter @ProfYLH yang menyebut Presiden RI ke-6 SBY dan Ketum Demokrat AHY bodoh. Prof Yusuf dilaporkan ke Polda Sumut.

ADVERTISEMENT

"Tadi sore saya laporkan akun Twitter atas nama Profesor Yusuf L Henuk, terus akun Facebook atas nama Profesor Yusuf L Henuk atas unggahan dia yang menyatakan pertama SBY itu bodoh, AHY itu bodoh, terus semua kader dan militan SBY itu bodoh dan penjilat," kata pelapor, Subanto, saat dihubungi, Rabu (13/1).

Laporan ini bernomor STTLP/75/I/2021/SUMUT/SPKT 'I'. Subanto mengatakan membuat laporan karena menilai cuitan Prof Yusuf menghina SBY dan AHY.

"Saya selaku kader Demokrat di kota Medan yang dipimpin Pak Burhanuddin Sitepu merasa keberatan yang disampaikan profesor tadi. Saya anggap itu menghina ketua umum (Partai Demokrat) dan mantan presiden kita yang ke-6," ucapnya.

Simak video 'Jejak Cuitan 'Ustaz Maaher': Hina Ulama Berujung Bui':

[Gambas:Video 20detik]



Selain itu, Subanto menilai cuitan tersebut tidak mencerminkan Prof Yusuf sebagai pendidik. Menurutnya, seharusnya Yusuf memberikan pernyataan yang meneduhkan.

Prof Yusuf Leonard Henuk juga telah menjelaskan alasan dirinya menulis SBY-AHY bodoh. Dia menyebut seharusnya SBY-AHY menanggapi cuitannya secara langsung. Dia juga tak masalah dirinya dipolisikan.

"Ya tidak apa-apa, memang saya sudah siap," ucap Yusuf.

Akun Twitter @ProfYLH mengunggah cuitan soal SBY dan AHY. Dalam keterangan di profil Twitter @ProfYLH tertulis 'Professor at Faculty of Agriculture, University of Sumatera Utara (USU), Medan, North Sumatera, INDONESIA'.

Yusuf, dalam cuitannya, menyebut SBY bodoh terkait persoalan vaksinasi COVID-19. Dia juga menyinggung SBY sok suci.

"Yth. @SBYudhoyono, memang kau bodoh sekali, karena Pemerintah @jokowi sudah berulangkali ingatkan tak hanya vaksin lalu semua beres, tapi tetap dilakukan 3 M. Kau sok suci bawa-bawa nama Tuhan seperti FPI yang kau besarkan&dibubarkan @jokowi, jadi terbukti kau memang munafik sekali," tulis akun @ProfYLH seperti dilihat detikcom.

Akun tersebut juga mengunggah cuitan yang menyebut AHY bodoh terkait jatuhnya sebuah pesawat. Dia menyebut AHY bodoh serta meminta AHY belajar mengenai sejarah jatuhnya pesawat.

"Yth Ketua Umum @PDemokrat, @AgusYudhoyono, @ProfYLH terpaksa harus buktikan memang kau BODOH sekali,karena sepanjang sejarah jatuhnya pesawat di Indonesia, tak pernah ada "GOVERNMENT ERROR" penyebabnya, tapi "7 FAKTOR" (https://indonesiabaik.id/infografis/7-faktor-penyebab-jatuhnya-pesawat...).Maaf kau bodoh turunan, belajar lagi AHY!," tulisnya.

Halaman 2 dari 2
(haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads