Komjen Boy Rafli Amar menjadi salah satu kandidat Kapolri yang diusulkan Kompolnas kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Boy dikenal sebagai perwira Polri yang banyak bertugas di bidang kehumasan hingga kini memimpin Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Dihimpun detikcom, Selasa (12/1/2021), pria kelahiran 25 Maret 1965 itu merupakan lulusan Akademi Kepolisian 1988. Boy mengawali kariernya sebagai perwira pertama di Polres Jakarta Pusat.
Pada 1989, Boy sempat menjabat Kanit Ranmor Satreskrim Polres Metro Jakarta Pusat. Setahun setelahnya, Boy digeser menjadi Kanit Intel Polres Metro Jakarta Pusat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kariernya mulai berkembang selama ditugaskan di Polres Jakarta Pusat. Pada 1992, Boy ditunjuk sebagai Kasat Ops Puskodal Ops Polres Metro Jakarta Pusat.
Boy kemudian ditugaskan menjadi Kanit Ranmor Direktorat Reserse Polda Metro Jaya pada 1993. Dua tahun setelahnya, Boy menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK).
Setelah lulus dari PTIK, Boy ditempatkan di sejumlah wilayah di Indonesia timur. Di Papua, Boy pernah bertugas kurang-lebih 5 tahun.
Sejumlah posisi yang dijabatnya saat di Bumi Cenderawasih antara lain Kapuskodal Ops Polres Sorong, Wakapolres Sorong, Kasat Faops Puskodal Polda Papua (dulu masih bernama Polda Irian Jaya), PGS Korspripim Polda Papua, dan Kabag Reserse Umum Direktorat Reserse Polda Papua.
Boy lalu mengikuti pendidikan perwira menengah di Sespim Dediklat Polri pada 2002. Saat itu dia ditunjuk menjadi Kasat Patroli Direktorat Samapta Polda Metro Jaya.
Kariernya terus berkembang di Polda Metro Jaya hingga pada 2004 dia dua kali dirotasi ke jabatan Wakapolres Metro Jakarta Utara dan Kapolres Kepulauan Seribu.
Memasuki 2006, Boy Rafli dimutasi menjadi Kapolres Pasuruan. Tugasnya mulai bersinggungan dengan terorisme pada 2007 saat dia dijadikan Kanit Negosiasi Subden Penindak Densus 88 Antiteror Polri.
Setelah itu, Boy diangkat menjadi Direktur Reserse Kriminal Polda Maluku Utara pada 2008. Pada tahun yang sama, Polri kembali merotasi Boy menjadi Kapoltabes Padang.
Boy kemudian kembali bertugas di Ibu Kota. Dia diangkat sebagai Kabid Humas Polda Metro Jaya pada 2009.
Jabatan tersebut menjadi titik dimulainya karier Boy di bidang kehumasan. Pada 2010, dia digeser ke Mabes Polri dan diamanahi sebagai Kabag Penum Biro Penmas Divisi Humas Polri.
Boy lalu mendapat promosi jabatan menjadi Karo Penmas Divisi Humas Polri pada 2012. Dengan jabatan itu, Boy resmi menyandang pangkat brigadir jenderal.
Dua tahun setelahnya, Boy ditunjuk sebagai Kapolda Banten. Lalu Boy kembali ke dunia humas setelah ditunjuk menjadi Kadiv Humas Polri pada 2016.
Pada 2017, Boy kembali bertugas di Papua. Kali ini dia diamanahi sebagai Kapolda Papua.
Saat menjabat Kapolda Papua, salah satu kiprah Boy Rafli bersama TNI yakni pembebasan warga yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Tembagapura. Operasi itu dipimpin langsung oleh Kapolda Papua Irjen Boy Rafli Amar, Pangdam XVII Cendrawasih Mayjen TNI George Elnadus Supit dan Asisten Operasi Kapolri, Irjen M Iriawan.
Tercatat hingga Senin (20/11/2017), 1.148 warga Desa Kimbely dan Banti yang disandera KKB Papua berhasil dievakuasi ke Tembagapura. Hari ini, 804 warga menumpang 11 bus antipeluru, pergi meninggalkan Desa Banti.
"Hari ini 804 warga dievakuasi, (data) baru, yang warga Banti ya. Jadi setelah 2 hari terakhir ini, mereka juga minta ikut dievakuasi. Hari ini kita lakukan pelaksanaan evakuasi tadi," kata Boy Rafli Amar saat itu.
Selanjutnya, Boy kembali ditarik ke Mabes Polri. Boy dirotasi menjadi Wakil Kepala Lemdiklat Polri.
Boy kemudian mendapat promosi jabatan sebagai Kepala BNPT pada 1 Mei 2020. Dia pun kini menyandang pangkat bintang tiga.