DVI Minta Tak Diburu-buru Periksa Kantong Jenazah: Nanti Salah Identifikasi

DVI Minta Tak Diburu-buru Periksa Kantong Jenazah: Nanti Salah Identifikasi

Sachril Agustin Berutu - detikNews
Senin, 11 Jan 2021 14:30 WIB
Petugas kedokteran forensik Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati membawa kantong jenazah ke dalam Posko CT Scan Post Mortem, RS Polri Kramat Jati, Jakarta, Minggu (10/1/2021). RS Polri Kramat Jati kembali menerima tiga kantong jenazah korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang selanjutnya akan diidentifikasi. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.
Petugas kedokteran forensik RS Polri Kramat Jati membawa kantong jenazah ke dalam Posko CT Scan postmortem. (Muhammad Adimaja/Antara Foto)
Jakarta -

Tim Disaster Victim Identification (DVI) RS Polri telah menerima 16 kantong jenazah korban Sriwijaya Air SJ182. Proses identifikasi jenazah tidak akan dilakukan secara terburu-buru.

"Nggak ada (target waktu), DVI itu yang penting itu ketepatan bukan kecepatan. Jangan sampai buru-buru malah salah identifikasi. Maka menuntut kesadaran dari keluarga korban dan masyarakat lainnya jangan sampai kita diburu-buru sehingga nanti salah identifikasi," kata Kabid DVI Pusdokkes Polri Kombes Ahmad Fauzi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (11/1/2021).

Fauzi menambahkan, proses identifikasi mulai dilakukan hari ini. Proses identifikasi mulai dilakukan ini dengan tahap antemortem.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya diperiksa belum, ini kan baru hari ketiga setelah kejadian. Operasi DVI kan baru kedua ini. Hari ini kita mulai pemeriksaan. Kan ada tahapan-tahapan, tahapan pertama antemortem, kemudian nanti postmortem. Baru hasilnya, nanti baru kita match-kan," jelasnya.

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri telah menerima 16 kantong jenazah korban Sriwijaya Air SJ182. Selain itu, tim DVI menerima 3 kantong yang berisi properti.

ADVERTISEMENT

"Kemudian sampai jam 9 ini juga tim DVI telah menerima 16 kantong jenazah dan juga 3 kantong properti," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono saat jumpa pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (11/1/2021).

Rusdi mengatakan tim postmortem akan melakukan identifikasi terhadap kantong jenazah. Sementara tim antemortem tetap mengumpulkan data yang dibutuhkan dari keluarga korban.

Tentunya tugas-tugas ke depan dari anggota postmortem akan melaksanakan kegiatan identifikasi terhadap kantong jenazah ini, kemudian juga petugas-petugas dari antemortem akan tetap mengumpulkan data-data yang dibutuhkan dari keluarga korban," kata dia.

(aud/aud)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads