Wakil Presiden ke-9 RI Hamzah Haz turut berdukacita atas jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182. Hamzah Haz berharap agar keluarga korban diberikan ketabahan.
"Yang pertama mengucapkan ikut berdukacita yang mendalam kepada keluarga Kalimantan Barat yang kena musibah pesawat Sriwijaya, karena kebetulan saya sebagai wakil presiden yang ke-9 berasal dari Kalimantan Barat, jadi saya merasakan itu," kata Hamzah Haz dalam video yang diterima detikcom, Senin (11/1/2021).
Hamzah Haz mengatakan bahwa musibah jatuhnya Sriwijaya Air Sj182 adalah ketentuan Allah. Dia meminta agar keluarga tabah dan ikhlas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tetapi semuanya ini dan meminta kesabaran dan keikhlasan dari keluarga korban bahwa itu memang sudah ketentuan dari Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa," jelasnya.
"Jadi kita terimalah sebagai musibah dan mungkin kita doakan semoga almarhum, almarhumah yang mendapat musibah ini dia diterima amal ibadahnya," imbuhnya.
Hamzah Haz mengatakan bahwa usia seseorang ditentukan oleh Allah. Sebagai orang yang berasal dari Kalimantan Barat, Hamzah Haz mengaku ikut merasakan duka yang dialami keluarga korban.
"Kita serahkan bahwa umur kita ini ditentukan oleh Allah SWT. Saya kita itu yang saya sampaikan, sekali lagi saya katakan saya sebagai wapres yang ke-19 berasal dari Kalimantan Barat sangat merasakan dukacita yang sangat mendalam kepada keluarga," kata dia.
Simak proses pencarian Sriwijaya Air pada halaman selanjutnya.
Pesawat Sriwijaya Air SJ182 diketahui mengalami kecelakaan penerbangan pada Sabtu (9/1) lalu. Pesawat ini jatuh di wilayah Kepulauan Seribu setelah sempat hilang kontak.
Basarnas terus melanjutkan pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ182 di perairan Kepulauan Seribu. Sebanyak 53 kapal dan 13 pesawat bakal dikerahkan hari ini.
"Unsur laut menjadi ujung tombak untuk melakukan kegiatan. Bahwa kegiatan yang kemarin akan fokus areal sempit, tapi bahwa kemungkinan ini akan meluas. Unsur yang terlibat kalau kemarin masih 30-an kapal hari ini sekitar 53 kapal yang akan terlibat langsung dalam pencarian dan pertolongan. Tentu punya spesifikasi tersendiri dan disesuaikan kebutuhan," kata Direktur Operasi Basarnas, Brigjen TNI (Mar) Rasman MS, di Pelabuhan JICT 2 Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (11/1).