.webp)
Tingkat keterisian tempat tidur isolasi di 101 rumah sakit rujukan COVID-19 di DKI Jakarta mencapai 85 persen saat ini. Sedangkan untuk keterisian tempat tidur ICU sebanyak 80 persen.
"Tingkat keterisiannya itu sudah mencapai kemarin itu sudah mencapai 85 persen, ruang ICU juga begitu kurang lebih sampai 80 persen," ujar Wagub DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (8/1/2021).
Riza mengatakan pihaknya sedang berupaya menambah kapasitas fasilitas kesehatan. Riza mengingatkan masyarakat senantiasa mematuhi protokol kesehatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami akan kerja keras meningkatkan berbagai fasilitas. Tapi sekali lagi kita semua harus lebih keras lagi bekerja. Karena kecepatan virus lebih cepat dari membuat masker, apalagi membuat rumah sakit. Jadi logikanya coba kita samakan. Kecepatan virus lebih cepat daripada kita membuat masker, apalagi menyiapkan tenaga kesehatan, apalagi membuat ruang ICU, apalagi membangun rumah sakit," ucapnya.
Baca juga: Serba-serbi PPKM Sebagian Jawa-Bali |
Riza menyebut selama ini bukan hanya warga Jakarta yang dirawat di fasilitas kesehatan di DKI. Menurutnya, ada 28-30 persen warga dari luar DKI yang dirawat.
"Tidak hanya warga Jakarta, tapi juga warga lainnya. Karena ternyata menurut data dari Dinkes, kurang-lebih 28 persen sampe 30 persen itu yang gunakan fasilitas RS ruang ICU, tempat tidur dan lain-lain itu warga luar Jakarta. Tentu sebagai pemerintah siapapun kita layani dengan baik, tidak hanya yang ber-KTP Jakarta," katanya.
Riza mengatakan, pada 2021, Pemprov DKI Jakarta menganggarkan dana penanggulangan COVID-19 sebesar Rp 5,3 triliun. "Kami sendiri berupaya semaksimal mungkin dengan anggaran yang kami miliki, kurang lebih Rp 5,3 triliun untuk COVID dan untuk bansos," ucapnya.
