PT Pelni Cabang Ambon menjelaskan telah menerapkan protokol kesehatan, tapi warga tetap berkumpul. Diduga warga tetap mengantre meski ketersediaan tempat duduk (seat) sudah hampir penuh.
"Sebenarnya ada protokol kesehatannya, cuma animo masyarakat kapal Dobonsolo ke arah Jayapura malam ini masih tinggi animonya. Sedangkan seat kita sudah batasi, sudah mulai penuh. Nah, banyak masyarakat tidak percaya akan kehabisan seat tersebut. Jadi banyak mungkin menitip saudara yang datang berkumpul di papan informasi Pelni," kata Kepala Operasi PT Pelni Cabang Ambon, Robby Munardi, Jumat (8/1/2021).
![]() |
Baca juga: Wagub Maluku dan Keluarga Positif Corona |
PT Pelni Cabang Ambon mengklaim telah memasang pembatas jarak antarcalon penumpang. Selain itu, ruangan pengambilan tiket dibatasi calon penumpang 25-30 orang.
Namun tingginya animo warga untuk memperoleh tiket memicu terjadinya kerumunan. PT Pelni mengaku tak menduga atas keramaian ini.
"Sebenarnya kita sudah concern pelayanan penumpang loket itu dibatasi 25-30 orang saja yang bisa masuk dalam ruangan loket proses pemesanan tiket. Tapi, di luar perkiraan, kita sudah membuat batas garis-garis parkir, tali-tali pembatasan bahwa ini garis antrian, tapi memang masyarakat penasaran informasi ketersediaan tinggi, sekarang kita sudah arahkan kembali (pulang)" ujar Robby.
![]() |
Mereka juga mengaku sudah memasang imbauan tertulis untuk jaga jarak dan tempat mencuci tangan di depan pintu masuk kantor.
"Kalau imbauan secara tertulis dan tertempel di spanduk dinding samping kantor sekuriti, kami sudah imbau juga. Cuma kalau melihat tadi, saya lihat banyak orang-orang yang cuma sekadar bertanya 'benar-tidak informasinya (tiket sudah habis)'. Sebenarnya orang yang beli tiket cuma 30 orang, sebetulnya tiket sudah habis dua hari sebelum keberangkatan," ujarnya. (jbr/jbr)