Gubsu Edy Bawa-bawa Urusan Nyawa Saat Bicara Vaksin Corona

Round-Up

Gubsu Edy Bawa-bawa Urusan Nyawa Saat Bicara Vaksin Corona

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 08 Jan 2021 08:02 WIB
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi
Foto: Gubernur Sumut Edy Rahmayadi. (Ahmad Arfah-detikcom)
Medan -

Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi bawa-bawa urusan nyawa saat bicara soal vaksin Corona atau COVID-19. Dia meminta disuntik pertama kali untuk memastikan keamanan vaksin.

Pemprov Sumut sendiri sudah menerima sekitar 40 ribu vaksin yang bakal difokuskan untuk tenaga kesehatan. Edy berharap izin penyuntikan vaksin segera keluar.

"Untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat, agar kepala daerah, tokoh kesehatan, dan tokoh agama yang memenuhi standar kesehatan agar menjadi pioneer dalam vaksinasi," kata Edy saat rapat virtual bersama bupati dan wali kota se-Sumut, Kamis (7/1/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saudara-saudara saya, bupati dan wali kota, sosialisasikan kepada masyarakat bahwa vaksin ini sudah melalui proses yang ada, pastikan, sampaikan, informasikan ini aman. Untuk Sumatera Utara ini yang pertama divaksin adalah Gubernur," imbuhnya.

Dia meminta para bupati dan wali kota di Sumut menunggu dulu efek suntikan vaksin terhadap dirinya. Saat bicara soal inilah Edy membawa-bawa persoalan nyawa.

ADVERTISEMENT

"Bupati dan wali kota tunggu dulu gubernur, nanti kalau gubernurnya meninggal, bupati/wali kota tak usah divaksin. Kalau nanti gubernur nanti aman, saya minta bupati dan wali kota dan data yang saya sampaikan tadi semua mengikuti," ucap Edy.

Edy berharap bupati dan wali kota di Sumut menyampaikan soal adanya sanksi bagi warga yang tidak mau divaksin. Namun, dia mengingatkan sanksi harus disampaikan ke masyarakat secara hati-hati.

"Vaksinasi adalah kewajiban, sesuai amanat UU nomor 4 tahun 1984 tentang wabah penyakit menular. Dengan demikian, ada sanksi. Namun, penyampaiannya ke masyarakat harus hati-hati," jelas Edy.

Bupati dan wali kota, kata Edy, juga harus mengawasi langsung proses vaksinasi warga. Dia meminta bupati dan wali kota mengecek semua persiapan vaksinasi Corona di daerahnya masing-masing.

"Kepala daerah ikut memantau proses vaksinasi secara langsung. Cek fasilitas kesehatan yang ditunjuk, baik dari segi jumlah, cold storage, cold chain, tenaga vaksinator dan pendukung lainnya," paparnya.

Kasus Corona di Sumut

Hingga Kamis (7/1), terdapat 18.756 kasus positif Corona di Sumut. Jumlah itu naik 31 kasus dibandingkan Rabu (6/1).

Dari jumlah itu, 16.009 orang dinyatakan sembuh. Sementara, 691 orang dinyatakan meninggal dunia.

Satgas COVID-19 juga telah memperbarui data soal zona risiko penyebaran Corona di Sumut. Kota Medan, yang sempat menjadi zona merah, kini berubah menjadi zona oranye penyebaran Corona.

Zonasi tersebut dibuat berdasarkan data per 3 Januari 2021. Zona merah merupakan wilayah dengan risiko tinggi penyebaran Corona. Zona oranye merupakan wilayah risiko sedang penyebaran Corona.

Satgas menegaskan warga yang ada di zona oranye tetap wajib mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menjaga jarak demi mencegah penyebaran Corona. Sejumlah daerah di Sumut juga masuk sebagai zona kuning atau wilayah dengan risiko rendah penyebaran Corona dan zona hijau.

Berikut daftar zona hijau dan kuning di Sumut:

Zona kuning:

1. Tapanuli Utara
2. Padangsidimpuan
3. Nias Utara
4. Simalungun

Zona Hijau:

1. Nias Barat
2. Nias
3. Nias Selatan

Halaman 2 dari 2
(haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads