Analisis Pakar soal Persaingan Anies Vs Risma di Pusaran Isu Tunawisma

Analisis Pakar soal Persaingan Anies Vs Risma di Pusaran Isu Tunawisma

Eva Safitri - detikNews
Jumat, 08 Jan 2021 06:37 WIB
Risma Mensos
Mensos Risma saat blusukan (Foto: Istimewa)
Jakarta -

Aksi blusukan Tri Rismaharini atau Risma sejak dilantik menjadi Menteri Sosial menuai sorotan dari banyak pihak. Aksi yang dilakukan Risma di Jakarta itu dinilai sebagai bentuk kritik Risma terhadap Anies Baswedan selaku Gubernur DKI.

Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komaruddin menilai aksi blusukan Risma itu memang secara tidak langsung memercikkan persaingan politik mantan Wali Kota Surabaya itu dengan Anies Baswedan. Apalagi, kata Ujang, aksi blusukan itu terkesan tanpa koordinasi dengan Pemprov DKI.

"Karena masuk ranah persaingan politik antara Anies vs Risma. Risma juga sebagai Mensos dianggap tak koordinasi dengan pemprov dan pemkot. Dengan gubernur dan wali kota di DKI. Jadi main sendiri. Dan itu tentu menyinggung pemprov dan pemkot tempat dimana tunawisma berada," kata Ujang, kepada wartawan, Kamis (7/1/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Ujang mengatakan Risma bakal didorong oleh PDIP untuk maju dalam Pilgub DKI Jakarta berikutnya. Sehingga, menurutnya, langkah yang dilakukan Risma saat ini guna menggaet popularitas.

"Prediksi saya, Risma akan didorong PDIP untuk maju Pilgub DKI. Masuknya Risma sebagai mensos juga merupakan langkah awal memperkuat popularitas di Jakarta. Lihat saja, bagaimana Risma langsung blusukan ke kawasan kumuh, seperti kolong jembatan dan pinggir kali," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Namun, bukan hanya sekadar popularitas, Ujang mengatakan ada tujuan lain dibalik blusukan Risma. Risma dinilai ingin memberikan kritik kepada Anies kalau masih banyak warga yang perlu perhatian.

"Tentu saja, dalam perspektif politik, tujuannya tidak sekadar itu, ada maksud dibalik itu, pertama dia tentu ingin memberikan kritik kepada Anies bahwa di Jakarta masih banyak warga yang perlu perhatian, sementara Anies hanya memposting kemajuan di Jakarta di media sosialnya, banyak mendapat penghargaan, dll," ucapnya.

Simak berita selengkapnya

Pendapat lain disampaikan pengamat politik Universitas Paramadina Hendri Satrio. Dia mengatakan Risma perlu berhati-hati dengan serangan netizen yang menyebut blusukannya sekadar settingan.

"Justru Risma mesti hati-hati dengan informasi yang beredar di medsos yang dikabarkan itu settingan, kenapa, kalau ternyata terbukti settingan ya nanti bisa kena hoaks itu Risma," ujarnya.

Meski begitu, dia mengatakan Anies tidak perlu merasa tersinggung dengan hal yang dilakukan Risma itu. Dia menyebut langkah Anies mencari tahu tunawisma itu sudah benar.

"Sebetulnya Mas Anies nggan perlu panas ya, bahkan menurut saya langkahnya sudah tepat, ya dicari aja diidentifikasi kira-kira tunawismanya berasal dari Jakarta atau darimana, itu sudah tepat," ujarnya.

Lebih lanjut, dia menyarankan agar Risma tidak melulu melakukan kegiatan tersebut. Hensat mengatakan sebaiknya Risma fokus kepada kegiatan yang menjadi tugasnya sebagai mensos.

"Jadi siapapun boleh masuk ke ranah sana termasuk mensos, tapi menurut saya harusnya Bu Risma bisa memperbaiki sistem bansos sehingga lebih tepat sasaran, kalau bansos sudah diluncurkan, itu saat yang paling tepat Bu Risma blusukan ke daerah lain, bansos sudah diterima atau belum, jadi jangan terlalu sibuk dengan panggung politik, tapi sibuklah dengan pekerjaan pekerjaan dan kebijakan yang harusnya menjadi ranah mensos," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Mensos Tri Rismaharini, yang akrab disapa Risma, melakukan aksi blusukan di Jakarta, Senin (4/1). Dia menemui gelandangan dan pemulung di kawasan Sudirman-Thamrin dan Pasar Baru Jakarta Pusat.

Menanggapi blusukan Risma, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan, dirinya dan juga Gubernur Anies memerintahkan Dinas Sosial untuk mengecek sosok tunawisma yang ditemui Risma.

"Kami, saya, Pak Gubernur memerintahkan langsung Kadinsos untuk mengecek siapa orangnya, kenapa ada di situ. Setahu kami jalan ke Jalan Sudirman-Thamrin itu cukup jauh. Kalau ada di pinggiran-pinggiran, ada betul," ujar Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (6/1/2021).

Secara pribadi, Riza mengaku baru mendengar ada tunawisma di Sudirman-Thamrin. Pengakuan ini didasari karena ia sudah dari kecil hidup di Jakarta.

"Terkait dengan adanya tunawisma di Jalan Sudirman-Thamrin, memang saya sendiri sudah hidup di Jakarta sejak umur 4 tahun baru dengar ada tunawisma di Jalan Sudirman Thamrin," ujar Riza.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads