Menteri Hukum dan HAM (Menkum HAM), Yasonna Laoly mengadakan rapat perdana pimpinan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM). Yasonna mendorong seluruh jajaran eselon I untuk bekerja sama dalam mencapai target kinerja kementerian yang berfokus pada empat hal.
Fokus pertama, yaitu pencegahan penularan COVID-19 di lingkungan Kemenkum HAM, sebagaimana arahan dari Presiden Joko Widodo. Yasonna meminta agar seluruh jajaran Kemenkum HAM dapat memperketat protokol kesehatan, baik dalam pelayanan maupun perkantoran.
"Laksanakan protokol kesehatan secara ketat. Terapkan praktik 3T, yaitu tracing, testing, dan treatment. Jangan lupa 3M, yaitu menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak," jelas Yasonna dalam keterangan tertulis, Kamis (7/1/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa menjaga produktivitas menjadi fokus capaian kedua Kemenkum HAM. Meski di tengah pandemi Corona, Yasonna meminta jajarannya untuk tetap produktif guna meningkatkan capaian kinerja yang telah diraih pada tahun sebelumnya.
"Pandemi tidak boleh menghalangi produktivitas kerja," tegasnya.
Lalu, fokus ketiga adalah pemanfaatan teknologi informasi yang dinilai Yasonna dapat menjadi solusi dalam rangka meningkatkan produktivitas di masa pandemi. Ia mengatakan bahwa Kemenkum HAM telah melaksanakan pengukuhan revolusi digital pelayanan publik pada Oktober 2020 silam.
Dengan penerapan teknologi informasi, diharapkan dapat memberikan pelayanan optimal bagi masyarakat. Untuk itu, Yasonna mendorong jajaran pemimpin Kemenkum HAM untuk membuat perencanaan serta pengkajian kebutuhan teknologi informasi tepat, yang sesuai dengan kebutuhan, mudah diakses, serta terintegrasi dengan data nasional.
"Beragam inovasi telah diciptakan dan digunakan untuk menunjang pelayanan di lingkungan Kemenkumham, antara lain sistem informasi manajemen kepegawaian dan sistem surat masuk-keluar," terang Yasonna.
"Selain itu, ada pula Aplikasi APAPO pada Direktorat Jenderal Imigrasi, AHU Online pada Direktorat Jenderal AHU, dan Loket Virtual pada Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, di mana inovasi-inovasi itu telah memberikan kontribusi cukup signifikan terhadap peningkatan PNBP," imbuhnya.
Adapun fokus keempat, yaitu peningkatan dan pengembangan SDM. Yasonna menilai, SDM menjadi penentu tercapainya target kinerja Kemenkum HAM. Jika SDM yang dimiliki berkualitas, maka semua target bisa dicapai. Oleh karenanya, para pimpinan tinggi madya di setiap unit eselon I diminta menjadikan pengembangan SDM sebagai salah satu fokus utama program di tahun 2021.
"Tanpa didukung SDM yang kuat, semua target dan program kerja tidak akan terlaksana," tutupnya.
Diketahui, rapat pimpinan Kemenkum HAM dihadiri oleh Wakil Menteri Eddy Hiariej, PLT Sekjen Andap Budi Revianto, seluruh jajaran pimpinan tinggi madya, staf khusus serta staf ahli menteri.
(prf/prf)