Sebanyak 68 pasien gangguan jiwa di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Sulawesi Selatan terkonfirmasi positif virus Corona (COVID-19). Jumlah yang ada saat ini disebut menurun.
"Tadi 68 (pasien) data terakhir, sebelumnya ada 91 minggu lalu data per tanggal 7 Januari 2021, sisanya 68 orang. Artinya ada pasien OTG yang sudah sembuh," kata Kepala RSKD Dadi Sulsel, Arman Bausat di Makassar, Kamis (7/1/2020).
Arman juga menyebut jika hingga saat ini belum ada lagi tambahan kasus positif COVID-19 untuk pasien gangguan jiwa di RSKD Dadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena kami sudah blok dari 91 tinggal 68. Kemudian penambahan kasus untuk jiwa berkurang," imbuhnya.
Adanya pasien dengan gangguan jiwa yang terpapar COVID-19 diduga terjadi di karena RSKD Dadi di awal pandemi hanya menerapkan kebijakan PCR antibodi bagi pasien yang dirujuk ke RSKD Dadi.
"Mungkin ada yang membawa virus. Kenapa? Karena itu hari protokol kita cukup negatif, kita terima tapi kita tahu rapid test yang antibodi kan sensitifitas terbatas," kata dia.
Setelahnya, Arman segera memerintahkan jajarannya untuk melakukan tes PCR dan Swab kepada seluruh pasien gangguan jiwa yang ada di dalam rumah sakit. Setelah hasilnya keluar, pihaknya langsung memisahkan pasien yang negatif dan positif.
"Kita tracing semua pasien jiwa dan kami pisahkan dan pilah-pilah," ungkapnya.
Dalam penanganan pasien gangguan jiwa ini, pihaknya melalukan kontrol atas asupan gizi dan pemberian vitamin kepada pasien yang terpapar, termasuk pemberian istirahat yang cukup.
"Untuk nutrisinya, manakala pasien jiwa positif langsung diambil alih oleh catering (makanan pasien COVID-19)," sebut dia.
(tfq/nvl)