PKS: Kredibilitas Anies Berkurang Jika Benar Ada Tunawisma di Thamrin

PKS: Kredibilitas Anies Berkurang Jika Benar Ada Tunawisma di Thamrin

Matius Alfons - detikNews
Kamis, 07 Jan 2021 08:41 WIB
Penasihat Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, Nasrullah
Foto: Penasihat Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, Nasrullah (dok. Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta)
Jakarta -

Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta menanggapi langkah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang meminta jajarannya untuk mengecek tunawisma yang ditemui Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risam di Jalan Sudirman-Thamrin. PKS menilai jika temuan itu benar maka bisa merusak kredibilitas Anies Baswedan.

"Sudah seharusnya Pak Anies memerintahkan kepada Kadinsos untuk mengecek apa benar keberadaan tunawisma itu ada atau tidak. Karena dengan kondisi sosial ekonomi yang terpuruk sekarang ini dimungkin saja ada," kata Penasihat Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Nasrullah, saat dihubungi, Rabu (6/1/2021).

Nasrullah mengatakan pengecekan tunawisma tersebut tentu membutuhkan bukti dari masyarakat yang biasa melintas hingga CCTV yang berada di sekitar lokasi. Dia menyebut jika tunawisma terbukti benar ada di Jalan Sudirman-Thamrin maka bisa berdampak kepada Anies.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jalan ini adalah mukanya kotanya Jakarta. Pasti pak gubernur akan menjaga eksistensinya, karena jika benar ini bisa mengurangi kredibilitas beliau," ucapnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

ADVERTISEMENT

Meski begitu, jika temuan tunawisma oleh Risma ini tidak ditemukan oleh Pemprov DKI, maka ini juga bisa berdampak pada Risma. Menurutnya Risma bisa menjadi pembicaraan masyarakat.

"Tapi jika salah justru sebaliknya akan menjadi bahan pembicaraan masyarakat / netizen terhadap bu Mensos," ujarnya.

Namun Nasrullah menegaskan pembuktian pencitraan itu justru akan memakan energi. Dia menyarankan sebaiknya Kemensos dan Pemprov DKI Jakarta bahu membahu mebangun dan blusukan bersama ke pinggiran kota Jakarta.

"Kita sudah capek ribut masalah pencitraan terus, walaupun belusukan itu perlu.
Saran saya sih jika bu Mensos mau belusukan sangat tepat jika belusukannya ke daerah pinggiran kota, karena kemungkinan akan ditemukannya tunawisma/gepeng. Ayo kita bangun kota Jakarta yang maju kotanya bahagia warganya. Ayo kita bangun Indonesia yang maju, sehat dan kuat," imbuhnya.

Seperti diketahui, Anies Baswedan meminta Kadinsos DKI, Irmansyah, mengecek tunawisma yang ditemui Mensos Tri Rismaharini (Risma) di kawasan Sudirman-Thamrin. Kemensos menyebut dua orang tunawisma tersebut sedang menjalani pelatihan keterampilan di Balai Rehabilitasi Sosial Bina Karya, Pengudi Luhur, Bekasi.

"Silakan aja, itu kan orang itu kan Pak Kastubi dengan Muhammad Faisal ya itu ada di Bekasi, silakan kalau mau dicek itu Balai Rehabilitasi Sosial Bina Karya Bekasi, Jalan Joyo Martono, boleh silakan. Saya sudah konfirmasikan ke tempat di sana. Silakan monggo dicek, nanti supaya betul atau tidak," kata Kepala Bagian Publikasi dan Pemberitaan Kemensos Herman Koswara kepada wartawan, Rabu (6/1/2021).

Herman mengatakan dua orang tunawisma itu bukanlah warga DKI Jakarta. Satu di antaranya berasal dari Asahan, Sumatera Utara.

"Pak Muhammad Faisal itu orang Asahan, Sumatera Utara. Bukan (warga DKI), Pak Kastubi lupa warga mana. Pak Kastubi 59, pak Faisal 40 lebih lah usianya. Masih di Bekasi dilatih keterampilan," kata dia.

Herman juga menanggapi pernyataan Wagub DKI Ahmad Riza Patria yang mengatakan baru mengetahui ada tunawisma di Kawasan Sudirman-Thamrin. Herman menyebut begitulah fakta yang ditemukan oleh Mensos Risma.

"Kalau Kemensos menanggapi hal itu kita faktanya seperti itu, faktanya memang Ibu Menteri memang istilahnya ada tunawisma kan seperti itu," tutur dia.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads