Dalam hitungan hari, posisi jabatan Kapolri akan berpindah tangan. Ketua Majelis Dakwah Islamiyah Sumbar Buya Haji Zainal MS berharap sosok Kapolri mendatang mempunyai visi kemaslahatan bangsa.
"Dalam fikih itu kan ada kaidah Tasharruful Imam Alar Raiyyah Manuthun bil Maslahah. Artinya semua langkah pemimpin itu berorientasi pada maslahat. Maka kita harapkan apa pun keputusannya nanti, harus punya visi untuk kemaslahatan orang banyak," tutur Zainal dalam perbincangan, Rabu (6/1/2021).
Zainal berpesan, sosok Kapolri terpilih nantinya haruslah adil dan mengayomi. Dua hal itu, lanjut Zainal merupakan kuncinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang terpenting adalah adil-nya. Jadi apapun suku, ras dan agamanya, akan tetapi yang mutlak harus ada pada dirinya adalah karakter yang akomodatif dan mengayomi semua anak bangsa," kata Zainal.
Terakhir, Zainal kembali mendoakan agar apa yang diputuskan oleh presiden adalah keputusan yang terbaik dan sesuai dengan kebutuhan zaman.
"Setiap orang ada zamannya, dan setiap zaman ada orangnya," tutur Zainal.
Beredar sejumlah nama perwira tinggi Polri yang masuk dalam bursa calon Kapolri mulai dari Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, Kabaharkam Komjen Agus Andrianto, Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo hingga Kepala BNPT Komjen Boy Rafli.
Kapolri Jenderal Idham Azis sudah mengirimkan surat permohonan penunjukan pengganti dirinya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Surat itu dikirimkan mengingat Idham Azis segera memasuki masa pensiun.
"Kapolri Jenderal Idham Azis menyatakan bahwa dirinya telah mengajukan surat permohonan penunjukan penggantinya kepada Presiden Joko Widodo," kata Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono.
Surat itu dikirimkan Idham melalui Mensesneg Pratikno. Dalam surat tersebut, Idham tak menyebutkan nama calon penggantinya.
"(Kapolri) tidak mengajukan nama, hanya menyampaikan (bahwa) akan memasuki masa pensiun 1 Februari 2021," ucap Argo.