Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) mengatakan puing-puing yang ditemukan di Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah (Kalteng), merupakan pecahan roket milik China. Namun di sekitar lokasi tersebut turut ditemukan pelampung (life jacket) hingga wearpack.
Kepala Lapan Prof Thomas Djamaluddin mengatakan temuan life jacket dengan wearpack tersebut diduga tidak terkait dengan puing pecahan roket peluncur satelit milik China.
"Barang-barang seperti pakaian juga perlu juga diperiksa, keterkaitan dengan objek tersebut. Kalau itu benar sampah antariksa, mestinya tidak terkait dengan temuan pakaian tersebut," kata Thomas lewat pesan singkat, Rabu (6/1/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dia mengatakan masih perlu dikonfirmasi lebih lanjut terkait penemuan puing maupun pelampung dan wearpack tersebut. Berdasarkan penelusuran Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), sebuah kapal besar memang sempat melintas di perairan Indonesia.
"Termasuk keterkaitan dengan barang bertuliskan 'Yuan Wang Hai', kapal yang melintas di Laut Jawa. Karena ditemukan juga barang-barang bertuliskan 'Yuan Wang Hai - Panama'. Kabarnya kapal tersebut melintas dari Selat Lombok, lewat Laut Jawa, terus ke utara," ujar dia.
Sebelumnya, tim gabungan yang mengecek ke lokasi menduga life jacket tersebut tak terkait dengan puing logam yang diduga pecahan roket China. Setelan pelindung thermal dan life jacket yang ditemukan disebut milik Kapal MV Yuan Wang Hai-Panama.
"Diperkirakan life jacket milik kapal MV Yuan Wang Hai-Panama tersebut jatuh di laut atau dibuang oleh penumpang sehingga terbawa arus ombak dan terdampar di pesisir pantai Teluk Ranggau," kata Kapolres Kotawaringin Barat AKBP Devy Firmansyah AKBP Devy kepada wartawan, Rabu (6/1).
Menurut Devy, kapal itu berlayar dari Australia ke Vietnam melalui Laut Jawa. Kapal tersebut diperkirakan mencapai Vietnam pada 16 Januari mendatang.
Berdasarkan data yang dihimpun, MV Yuan Wang Hai adalah kapal dengan tipe bulk carrier berbendera Panama. Kapal itu dibuat pada 2011.
Tim gabungan lalu mengecek ke lokasi. Tim ini terdiri dari Ditpolairud Polda Kalteng, Lanud Iskandar, KSOP, Pos AL Kumai, Basarnas, Kodim, Satpolair Polres Kotawaringin Barat, Polsek Kumai, dan warga sekitar yang menemukan.
Tim tiba di lokasi pada Selasa (5/1) kemarin. Di lokasi, tim menemukan puing logam besar dan sejumlah benda elektronik lainnya. Pada benda tersebut ditemukan logo bintang dan tulisan 'CNSA'.
"Benda yang ditemukan berbentuk setengah tabung dengan panjang kurang lebih 8 meter dan diameter kurang lebih 5 meter. Bahan dari serpihan fiber, hanecom aluminium, sejenis pelat aluminium," kata Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Hendra Rochmawan dalam keterangannya, Selasa (5/1).
![]() |
"Logo atau lambang pada sisi luar benda berbentuk bintang berwarna kuning dan sisi sebelahnya dengan logo atau lambang bintang bekas terbakar dengan tulisan 'CNSA' dikelilingi gambar padi," tambahnya.
Di lokasi juga ditemukan benda-benda lain yang diduga sejumlah elemen elektronik dengan kode-kode. Barang-barang tersebut ditemukan dalam radius pencarian 500 meter dari sekitar lokasi puing logam ditemukan.