Presiden Jokowi menyinggung soal lockdown saat rapat terbatas dengan para gubernur terkait penanganan pandemi COVID-19. Jokowi menyinggung kota Bangkok dan London yang baru di-lockdown dampak lonjakan kasus Corona.
"Kita tahu dua hari lalu, tiga hari lalu Bangkok lockdown, Tokyo dinyatakan dalam keadaan darurat, London juga lockdown, kemudian juga di seluruh Inggris di-lockdown karena penyebaran COVID yang sangat eksponensial," kata Jokowi, dalam ratas yang disiarkan virtual di akun YouTube Satpres, Rabu (6/1/2021).
Lonjakan kasus COVID-19 di Thailand sendiri telah mencapai lebih dari 7.300 kasus yang menyebar di 53 kota. Data itu tercatat per 2 Desember 2020. Khusus di Kota Bangkok, ada lebih dari 2.600 kasus aktif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akibat meningkatnya kasus Corona itu, pemerintah Thailand memutuskan me-lockdown Kota Bangkok.
Otoritas Thailand melaporkan 745 kasus Corona dalam 24 jam terakhir, mencetak rekor tertinggi untuk tambahan kasus harian di negara tersebut. Satu tambahan kematian akibat Corona juga tercatat di Thailand pada Senin (4/1) waktu setempat.
Sejauh ini total 8.439 kasus Corona terkonfirmasi di Thailand, dengan 65 kematian, yang cenderung rendah di kawasan Asia.
Thailand dinilai sebagai salah satu negara yang cukup agresif melakukan langkah pencegahan penularan virus corona. Negara ini juga dinilai beberapa pihak cukup terbuka kepada publik.
Kasus baru Corona di Thailand terkait dengan klaster penularan pekerja migran yang berawal di Provinsi Samut Sakhon beberapa waktu terakhir. Klaster di Samut Sakhon itu telah memicu penularan Corona di lebih dari separuh provinsi di wilayah Thailand.
Imbas kebijakan ini, sekolah-sekolah di kota Bangkok ditutup sementara selama dua pekan. Pemerintah akan membangun lusinan pos pemeriksaan di seluruh kota. Pembatasan jam malam dan lockdown nasional mulai berlaku 4 Januari sampai 1 Februari 2021.
Sama halnya dengan Bangkok, Kota London, Inggris, kembali melakukan lockdown usai ditemukannya varian baru virus Corona. Kota London sepi dari aktivitas warga.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan karantina wilayah yang berlaku nasional dan akan berlangsung sampai paling tidak pertengahan Februari.
"Kita perlu mengambil langkah untuk menekan varian baru... karena itu saya meminta Anda semua untuk tidak ke luar rumah," kata PM Johnson.