Hendropriyono Ungkap Teori Konspirasi di AS yang Picu Hoax soal COVID-19

Hendropriyono Ungkap Teori Konspirasi di AS yang Picu Hoax soal COVID-19

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 06 Jan 2021 11:51 WIB
Jakarta - Guru Besar Ilmu Intelijen Negara Jenderal (Purn) Abdullah Mahmud (AM) Hendropriyono bicara soal beredarnya hoax mengenai virus Corona (Covid-19). Hendropriyono mengungkapkan hoax tersebut memuat bahwa Covid-19 merupakan bakteri bukan virus.

"Saat ini tersiar berita bahwa Covid adalah bakteri bukan virus, sehingga dari kalangan masyarakat ada yang terpengaruh dengan mengatakan, bahwa solusi dengan vaksin adalah bohong," kata Hendropriyono dalam keterangan tertulisnya, Rabu (6/1/2021).

Hendropriyono mengatakan, hoax tersebut merupakan akibat negatif dari teori konspirasi di Amerika Serikat. Dia menegaskan, hingga saat ini belum pernah ada satu pun ilmuwan yang menyatakan Covid-19 merupakan bakteri.

"Ini hasil negatif dari teori konspirasi di AS yang kemudian mengglobal. Di dunia ini belum pernah ada 'penemuan besar' bahwa Covid-19 merupakan bakteri," tuturnya.

Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) itu menjelaskan, saat ini banyak pihak yang tengah bersaing dalam pembuatan vaksin Covid-19. Selain itu, hingga kini juga tak satupun lembaga ilmiah yang menyangkal bahwa Covid-19 adalah virus.

"Produsen vaksin tersebut bukan hanya satu perusahaan dan mereka saling bersaing, yang tidak mungkin untuk mereka malah berkonspirasi. Ada sekian lembaga ilmiah, seperti RKI (Robert Koch Institut di Jerman) dll, yang integritasnya dan kemampuannya tidak dapat diragukan. Tak satu pun mereka yang menyangkal, bahwa SARS-Cov-2 (Covid-19) adalah virus," papar Hendropriyono.

Lebih lanjut, Hendropriyono mengatakan, menurut Prof Dr Franz Magnis Suseno hoax mengenai Covid-19 sangatlah berbahaya. Sebab, hoax itu dapat membuat masyarakat meragukan upaya penanggulangan Covid-19.

"Sangat berbahaya, karena membuat orang dapat meragukan usaha dari pemerintahnya masing-masing dalam menanggulangi pandemi," kata dia.

Hendropriyono mengungkapkan, akibat hoax terkait Covid-19 banyak orang yang abai. Selain itu, banyak juga orang yang melakukan kekerasan karena terpengaruh hoax Covid-19 tersebut.

"Dengan opini bahwa pemerintah telah membohonginya, beberapa orang telah abai terhadap kewaspadaan, sampai kehilangan akal budinya. Orang-orang psikopat tersebut bahkan sampai melakukan kekerasan. Di Jerman ada orang merobek masker orang lain di kereta-api, di AS seorang apoteker yang belakangan diketahui penganut teori konspirasi telah merusak 500 units vaksin yang baru saja dikirim kepadanya," ungkap Hendropriyono.

Karena itu, Hendropriyono meminta pemuda bangsa Indonesia untuk ikut memberantas hoax terkait Covid-19. Mengingat akibat yang ditimbulkannya bisa sangat berbahaya.

"Mohon kaum muda bangsa Indonesia sebagai garda terdepan, memberantas HOAX yang sangat berbahaya bagi masyarakat ini," pungkas dia. (mae/fjp)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads