Komnas HAM Kantongi Rekaman Kejadian KM 50 Tol Japek Berdurasi 25 Menit

Komnas HAM Kantongi Rekaman Kejadian KM 50 Tol Japek Berdurasi 25 Menit

Karin Nur Secha - detikNews
Selasa, 05 Jan 2021 19:04 WIB
Beka Ulung Hapsara
Foto: Beka Ulung Hapsara (Foto: Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Komnas HAM bersama ahli psikologis forensik hari ini memeriksa rekaman terkait insiden penembakan enam pengikut Habib Rizieq Syihab di Km 50 Tol Jakarta-Cikampek. Komnas HAM mengaku punya versi lengkap rekaman kejadian tersebut yang berdurasi 25 menit.

"Kalau yang ada di whatsapp sekitar 22 menit begitu, terus ada rekaman juga sekitar 3 menitan, berarti sekitar 25 menit," ujar komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara kepada wartawan di Komnas HAM, Jalan Latuharhary, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (5/1/2021).

Beka menyebut rekaman itu yang nantinya akan menjadi dasar Komnas HAM untuk menyimpulkan apa yang sebenarnya terjadi dari kejadian tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemudian menyimpulkan apa yang sebenarnya terjadi, misalnya soal apakah sebelumnya ada persiapan atau tidak," lanjut Beka.

Beka mengatakan rekaman itu yang didalami oleh pihak Komnas HAM serta ahli psikologis yang datang hari ini. Termasuk juga melihat pada konteks peristiwa lainnya yang lebih luas.

ADVERTISEMENT

"Kami diskusi menyusuri dari jalan tol, kemudian keluar jalan tol, terus berbagai TKP-TKP baik itu versinya FPI maupun versinya kepolisian juga temuan-temuan Komnas," jelas Beka.

Simak juga video 'Komnas HAM Cek-cek Tubuh Laskar FPI yang Tewas':

[Gambas:Video 20detik]



Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Diberitakan sebelumnya, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) masih mendalami terkait insiden penembakan antara polisi dan pengikut Habib Rizieq Shihab yang terjadi di Km 50 Tol Jakarta-Cikampek (Japek). Kali ini Komnas HAM melibatkan ahli psikologi forensik untuk mendalami voice note yang ada saat insiden tersebut.

"Melakukan pendalaman bersama ahli psikologi forensik soal pendalaman voice note," kata komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara saat dihubungi tim detikcom melalui pesan singkat, Selasa (5/1/2021).

Beka mengatakan ada satu ahli dari psikologi forensik yang dilibatkan. Nantinya, kata dia, ahli tersebut akan diajak berdiskusi bersama untuk mendalami voice note terkait insiden penembakan tersebut.

Kemudian, terkait perkembangan dari rekonstruksi kejadian yang dilakukan kemarin, Beka menyebutkan masih akan menyusun laporannya terlebih dahulu.

"Ini jadi bahan kami menyusun laporan dan membuat kesimpulan serta rekomendasi," ucap Beka.

Halaman 2 dari 2
(maa/maa)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads