Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau Risma masih menemukan tunawisma di DKI Jakarta, yakni di kawasan Sudirman-Thamrin. PDIP DKI menilai masih ditemukannya tunawisma di Ibu Kota karena Gubernur Anies Baswedan terlalu banyak memberikan pengarahan tapi lemah dalam pengawasan.
"Kita ini kan Pemprov DKI kuat di narasi, tapi miskin di implementasi, artinya miskin dalam perbuatan," kata anggota Fraksi PDIP DPRD DKI, Jhonny Simanjuntak, kepada wartawan, Selasa (5/1/2021).
"Bahwa memang sudah ada perda di DKI. Tapi memang tenaga kita di lapangan ini lemah melakukan pendataan, pencegahan, karena bisa sampai seperti itu kan kurang pengawasan dari atasannya," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekretaris Komisi E DPRD DKI ini juga menilai Gubernur Anies Baswedan yang cenderung hanya memberikan arahan. Jhonny menyebut Anies bagus di aspek perencanaan.
"Gubernur kan terlalu banyak memberikan pengarahan tapi pengawasannya kurang, evaluasi tidak ada. Kalau kita mau belajar ke manajemen sederhana, ada perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi, tapi beliau bagusnya di perencanaan, lemah di pelaksanaan juga pengawasannya juga kurang, sehingga harusnya Jakarta sudah menjadi teladan, tidak ada lagi tunawisma itu ya masih ada sekarang," ujarnya.
Jhonny meminta kegiatan Risma di DKI ini harus dijadikan teguran untuk Pemprov DKI agar lebih giat. Sebab, apa pun yang terjadi di Jakarta merupakan tanggung jawab gubernur beserta jajarannya.
"Saya kan terpukul juga, penyelenggara pemerintah di daerah itu kan gubernur beserta jajarannya. Pemprov harus bekerja lebih, nggak bisalah main hanya di perencanaan," ujar Wakil Ketua Bidang Kaderisasi dan Ideologi DPD PDIP DKI itu.
Usai menjabat Mensos, Risma memang sering blusukan. Simak di halaman berikutnya.
Diketahui, sejak hari pertama menjadi menteri, Risma kerap melakukan blusukan di beberapa tempat di Jakarta. Dia selalu menemui gelandangan dan tunawisma di pinggiran Jakarta.
Terakhir, Senin (4/1/2021), dia menemui gelandangan dan pemulung di kawasan Sudirman-Thamrin dan Pasar Baru, Jakarta Pusat. Risma mengajaknya tinggal di tempat penampungan.
"Bapak ikut saya ya. Nanti saya kasih tempat tinggal biar Bapak tidak kehujanan ya. Nanti ada yang jemput ya, tapi bukan Satpol PP. Tapi Bapak jangan ke mana-mana," kata Risma.