Polri: Kader JI ke Suriah Dibekali Surat Wasiat untuk Keluarga Jika Meninggal

Polri: Kader JI ke Suriah Dibekali Surat Wasiat untuk Keluarga Jika Meninggal

Kadek Melda L - detikNews
Senin, 04 Jan 2021 20:49 WIB
Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono
Irjen Argo Yuwono (Dok. Divisi Humas Polri)
Jakarta -

Polri mengatakan kader muda kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) yang dikirim ke Suriah dibekali dengan surat wasiat. Surat wasiat yang dibuat itu akan diserahkan ke pihak keluarga jika kader tersebut meninggal di Suriah.

"Setiap kader muda JI yang diberangkatkan ke Suriah bahwa dia sudah dibekali surat wasiat. Itu dibawa dipegang oleh Amir, dan seandainya nanti mati syahid di sana, makanya nanti surat wasiat itu akan ditunjukkan ke keluarganya," kata Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (4/1/2021).

"Dan nanti dari pengurus JI akan memberikan santunan kepada keluarganya. Itu kalau yang meninggal atau mati syahid di negara lain," lanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Argo menuturkan kader muda JI yang dikirim ke Suriah juga memiliki kemampuan bela diri. Kemampuan bela diri para kader muda JI itu diakui oleh organisasi teroris di Suriah.

"Kemudian bahwa menurut keterangan daripada Amir, Para Wijayanto ini, bahwa kemampuan bela diri anggota JI muda yang dikirim ke Suriah itu diakui oleh organisasi teroris di Suriah. Diakui dia itu sudah benar-benar mempersiapkan. Mirip dengan atlet yang dilatih," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Argo menyampaikan para kader muda JI juga menjadi pelatih bela diri bagi anggota kelompok teroris negara lain yang berada di Suriah. Mereka juga belajar cara merakit bom hingga menggunakan senjata berat.

"Tentunya bahwa di sana anggota JI muda yang sudah dilatih bela diri, di sana menjadi pelatih juga. Dia juga melatih negara-negara lain yang berlatih di sana, seperti ada fraksi jihad ISIS, Jabah Nusrah, Frisilia Army, Akhor masyarakat asli Suriah, dan Tahlir Ahsam. Ini semua keterangan dari Amir, Para Wijayanto," terang Argo.

"Kemudian juga, selama di Suriah anggota JI ikut berperang dan menjaga di perbatasan dan juga belajar pelatihan militer, seperti belajar membuat bom, belajar kendaraan, belajar menggunakan senjata berat. Dia juga latihan itu, selain melatih bela diri," imbuhnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Seperti diketahui, Densus 88 Antiteror Polri berhasil membongkar pusat latihan jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI) di sejumlah lokasi di Jawa Tengah. Polri menyebut pusat latihan ini dipakai untuk melatih anggota JI menjadi ahli tempur hingga merakit bom.

"Tiap angkatan 10-15 orang dari Pulau Jawa dan dari luar Pulau Jawa. Total 95 orang yang sudah dilatih dan terlatih. Generasi muda ini dilatih bela diri penggunaan senjata tajam seperti samurai dan pedang. Termasuk juga menggunakan senjata api dan dilatih menjadi ahli perbengkelan, perakitan bom, ahli tempur, sampai ahli sergap (penyergapan) yang mereka sebut sebagai pasukan khusus dengan seragam khusus," ujar Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Argo Yuwono dalam keterangannya, Sabtu, 26 Desember 2020.

Salah satu pusat latihan JI yang dibongkar Polri terletak di Desa Gintungan, Bandungan, Semarang, Jawa Tengah. Bangunan itu terlihat seperti vila yang juga digunakan sebagai tempat istirahat (tidur) para anggota JI.

Halaman 2 dari 2
(zak/zak)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads