Analisis BMKG soal Rentetan Gempa Merusak di Morowali: Dipicu Sesar Aktif

Analisis BMKG soal Rentetan Gempa Merusak di Morowali: Dipicu Sesar Aktif

Matius Alfons - detikNews
Senin, 04 Jan 2021 12:00 WIB
Seismograf, alat pencatat getaran gempa, Ilustrasi gempa bumi
Foto: Seismograf, alat perekam getaran gempa (Robby Bernardi/detikcom)
Jakarta -

BMKG menjelaskan terkait rentetan gempa yang terjadi di Morowali, Sulawesi Tengah dini hari tadi. Rentetan gempa itu diakibatkan oleh sesar aktif di wilayah tersebut.

BMKG mencatat rentetan gempa terjadi Senin (4/1/2021) mulai pukul 01.27 WIB di wilayah Morowali, Sulawesi Tengah. Gempa dirasakan pertama terjadi dengan kekuatan magnitudo (M) 3,5 dengan episenter terletak pada koordinat 2,82 Lintang Selatan (LS) dan 122,15 Bujur Timur (BT) tepatnya di darat, pada jarak 4 km arah tenggara Bahodopi pada kedalaman 16 km.

BMKG menyebut gempa kedua memiliki M 4,9 terjadi pada pukul 02.13 WIB dengan episenter terletak pada koordinat 2,80 LS dan 122,20 BT tepatnya di laut lepas pantai Morowali pada jarak 8 km arah timur Bahodopi pada kedalaman 10 km. BMKG menyebut gempa tersebut berpotensi merusak dengan kekuatan skala intensitas V-VI MMI di Bohodopi, dan III MMI di Bungku.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Guncangan gempa ini sangat kuat dan berpotensi merusak di wilayah Kecamatan Bohodopi," kata Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangannya.

Gempa selanjutnya dengan M 3,6 terjadi sekitar pukul 03.32 WIB, dengan episenter terletak pada koordinat 2,71 LS - 122,06 BT tepatnya di laut, lepas Pantai Morowali. Daryono menyebut hingga pagi tadi pukul 07.00 WIB telah terjadi 8 rentetan gempa susulan.

ADVERTISEMENT

"Dengan memperhatikan sebaran lokasi episenter dan kedalaman gempa di Morowali ini tampak bahwa gempa ini diduga dipicu oleh aktivitas sesar aktif Segmen Geresa yang memiliki kecenderungan berarah Baratlaut-Tenggara," ucap Daryono.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Daryono menjelaskan wilayah Marowali tepatnya di Bungku memang sudah dipetakan sebagai kawasan seismik aktif. Dia menyebut wilayah tersebut sudah dipetakan sebagai lokasi rawan gempa.

"Wilayah Bungku merupakan kawasan seismik aktif yang rawan gempa. Sejak 2012 sudah mulai terjadi peningkatan aktivitas kegempaan yang intensif," ujar Daryono.

BMKG mencatat rentetan gempa kuat di wilayah Bungku sudah mulai terjadi sejak April 2012 dan lanjut Mei 2017. Daryono pun mengimbau agar masyarakat di wilayah tersebut tetap tenang dan waspada.

"Dengan meningkatnya aktivitas kegempaan di wilayah Bungku dan Bahadopi sejak pagi dini hari tadi, kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tetap waspada. Masyarakat perlu memahami cara selamat saat terjadi gempa dan segera mencari perlindungan jika terjadi guncangan gempa kuat," imbuhnya.

Halaman 3 dari 2
(maa/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads