Sejarah Indonesia Raya yang Diparodikan Remaja Cianjur

ADVERTISEMENT

Sejarah Indonesia Raya yang Diparodikan Remaja Cianjur

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 02 Jan 2021 13:40 WIB
Pengunjung mengamati duplikat biola milik WR Supratman yang dipajang di Museum WR Supratman di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (19/2/2020). Bekas rumah tinggal WR Supratman selama di Surabaya yang dijadikan museum tersebut diharapkan dapat menjadi salah satu tempat rujukan untuk mengenal sosok pencipta lagu Indonesia Raya. ANTARA FOTO/Zabur Karuru/wsj.
Ilustrasi WR Supratman (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
Jakarta -

Seorang pelajar di Cianjur, Jawa Barat, menjadi tersangka setelah memparodikan lagu kebangsaan 'Indonesia Raya'. Lagu itu, dalam sejarahnya, pernah ditolak oleh sejumlah koran ketika hendak dipublikasikan.

Sejarawan Ravando Lie menceritakan, untuk pertama kalinya, lagu 'Indonesia Raya' gubahan Wage Rudolf Supratman dimainkan di acara Sumpah Pemuda. Lagu itu dipakai sebagai penutup acara Kongres Pemuda II pada 28 Oktober 1928.

"Kongres Pemuda II ditutup dengan lantunan syahdu lagu Indonesia yang dimainkan hanya dengan biola oleh Wage Rudolf Supratman, tanpa syair," kata Ravando saat dihubungi detikcom, Rabu (28/10/2020).

Ravando menuturkan, selang beberapa minggu, lirik lagu itu diperkenalkan ke publik secara luas. Tepatnya pada 10 November 1928 lirik lagu 'Indonesia Raya' dipublikasikan dalam koran Tionghoa edisi Mingguan, Sin Po Wekelijksche Editie. Lengkap dengan partiturnya.

Pada masanya, banyak yang mempertanyakan mengapa lagu itu justru dipublikasikan melalui koran Tionghoa, bukan bumiputra. Menurut Ravando, hal itu karena beberapa surat kabar Indonesia menolak menerbitkan lagu itu.

"Keputusan itu jelas mengejutkan banyak pihak, terutama dari kalangan bumiputra, yang menganggap lagu tersebut seharusnya diterbitkan lebih dulu di koran Indonesia. Namun, sang penggubah lagu, WR Supratman, mengaku sempat menawarkan lagu tersebut ke beberapa surat kabar Indonesia, namun harus berakhir dengan penolakan," tutur Ravando.

Lebih lanjut dia menjelaskan terbitnya lagu 'Indonesia Raya' merupakan berkat dari kegiatan korespondensi Supratman dengan Ang Yan Goan, Direktur Sin Po.

"Supratman pun tidak patah semangat. Dirinya menawarkan lagu tersebut ke Sin Po, media tempatnya menjadi koresponden aktif. Setelah memainkan lagu itu di hadapan Ang Yan Goan, Direktur Sin Po, disepakati agar lagu tersebut dimuat di Sin Po edisi mingguan," jelasnya.

Namun akhirnya lagu 'Indonesia Raya' itu dikenal dan telah ditetapkan sebagai lagu kebangsaan Indonesia.

Simak video 'Pelaku Parodi Indonesia Raya Terancam UU ITE, Ditangani Sebagai Anak':

[Gambas:Video 20detik]





ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT