Cerita di Balik Ketatnya Pengawalan Vaksin Corona

Round-Up

Cerita di Balik Ketatnya Pengawalan Vaksin Corona

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 02 Jan 2021 08:28 WIB
The doctor prepares the syringe with the cure for vaccination.
Ilustrasi vaksin corona (Foto: iStock)
Jakarta -

Ada yang menarik saat pengiriman 1,8 juta vaksin Corona (COVID-19) buatan Sinovac dikirim ke Bandung, Jawa Barat. Proses pengiriman vaksin itu menarik perhatian publik karena dijaga ketat oleh aparat kepolisian.

Di media sosial viral video berdurasi 1 menit 17 detik yang menampilkan 4 truk terlihat membawa barang dengan muatan banyak melaju di sebuah jalan tol. Keempat truk tersebut dikawal secara ketat oleh puluhan mobil dan motor pengawal dari kepolisian.

Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono membenarkan video itu adalah pengawalan ketat terhadap vaksin Corona yang diantarkan ke Bandung, Jawa Barat. Argo mengatakan alasan polisi melakukan pengawalan ketat agar kualitas vaksin tetap terjaga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya (pengamanan vaksin COVID-19)," ujar Kadiv Humas Polri, Irjen Argo Yuwono saat dimintai konfirmasi, Jumat (1/1).

Seperti diketahui, vaksin Sinovac tiba di Bio Farma, Kamis (31/12/2020), pukul 18.00 WIB. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga sebelumnya mengatakan pengiriman vaksin COVID-19 tambahan ini dikawal ketat oleh TNI-Polri.

ADVERTISEMENT

Argo menyebutkan Polri memiliki sejumlah alasan mengapa pengiriman vaksin COVID-19 dilakukan dengan ketat. Salah satu alasannya, vaksin itu beku dan hanya bisa bertahan pada suhu tertentu.

"Vaksin itu ditempatkan di dalam wadah tertentu atau freezer yang mempunyai suhu tertentu," jelas Argo.

"Freezer tersebut mempunyai batas waktu untuk mencapai suhu tertentu," tambahnya.

Oleh karena itu, pengawalan ketat diperlukan supaya kendaraan pembawa vaksin COVID-19 bisa cepat sampai ke Bandung. Pengawalan bertujuan agar vaksin COVID-19 tidak rusak di jalan karena terganggu oleh suhu.

"Maka diperlukan perlakuan yang berbeda. Jangan sampai vaksin rusak karena keterlambatan," papar Argo.

Tonton video 'Jokowi Ingatkan Vaksinasi Januari 2021 dan Taat Protokol Kesehatan':

[Gambas:Video 20detik]



Selanjutnya momen vaksin Sinovac tiba di RI >>>

Momen Vaksin COVID-19 Tambahan Tiba di RI

Pemerintah Indonesia mendatangkan tambahan vaksin COVID-19 sebanyak 1,8 juta dosis. Vaksin tambahan produksi Sinovac ini tiba di Bandar Udara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, dengan pesawat dari maskapai Garuda Indonesia Boeing 777-300 ER. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi hadir pada penjemputan vaksin di Bandara Soetta pukul 11.55 WIB.

Vaksin dimuat dalam 11 buah envirotainer, peti kemas berpendingin, kemudian dibawa ke warehouse Garuda Indonesia untuk dilakukan pengisian ulang daya dari envirotrainer tersebut. Rencananya, vaksin akan langsung dibawa dengan 4 buah truk flatbed ukuran 40 feet untuk disimpan di lokasi penyimpanan khusus milik Bio Farma di Bandung. Penyimpanan vaksin dilakukan dengan protokol yang aman sesuai standar WHO.

Tambahan 1,8 juta dosis vaksin Sinovac menambah total ketersediaan vaksin di Indonesia menjadi 3 juta. Sebab, pada pengiriman pertama pada 6 Desember lalu, Indonesia telah menyetok vaksin Sinovac sebesar 1,2 juta dosis. Suplai vaksin COVID-19 dalam bentuk bahan baku (bulk) juga akan dikirim bertahap pada Januari 2021 sebanyak 140 juta dosis.

Selain itu, pemerintah melalui holding BUMN Farmasi PT Bio Farma (Persero) Tbk menandatangani kesepakatan suplai vaksin COVID-19 dari Novavax, pengembang dari Amerika, dan Kanada serta AstraZeneca, pengembang vaksin dan Inggris dan Jerman. Penandatanganan ini menjadi opsi penambahan ketersediaan vaksin Novavax sebesar 80 juta dosis, dan 50 juta dosis vaksin dari AstraZeneca.

Pemerintah melakukan evaluasi sesuai standar WHO dan internasional sebelum menyetujui dan mendatangkan vaksin ke Indonesia. Vaksin yang didistribusikan juga akan mendapatkan izin penggunaan dari Badan POM, serta rekomendasi dari Majelis Ulama Indonesia.

Halaman 2 dari 2
(zap/eva)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads