Jakarta - Media massa Indonesia sebaiknya tidak ikut-ikutan memuat gambar kartun Nabi Muhammad. Pemuatan kartun yang dinilai menghina nabi umat Islam itu dikhawatirkan akan memancing amarah. "Tidak boleh. Nanti saya khawatir kalau orang-orang pada marah semua," kata Menteri Agama (Menag) Maftuh Basyuni kepada wartawan usai pelantikan 46 pejabat eselon II Depag, di Kantor Depag, Jalan Pejambon Raya, Jakarta, Jumat (3/2/2006). Pemuatan karikatur Nabi Muhammad SAW yang dimulai oleh koran Jyllands-Posten Denmark, dinilai Maftuh, merupakan perbuatan orang yang tidak bertanggung jawab. "Itu kan jelas. Karikaturnya jelas. Itu adalah tangan-tangan kotor daripada orang yang tidak bertanggungjawab," kata Maftuh.Menurut Maftuh, wajar jika membuat umat Islam marah terhadap pemuatan karikatur yang menggambarkan Nabi Muhammad seperti teroris karena memakai sorban bom. "Semua orang sudah berontak. Kalau saya boleh berontak saya akan ikut berontak," ujar Maftuh.Sejauh ini media massa Indonesia yang menampilkan gambar Nabi Muhammad baru situs rakyatmerdeka. Gambar itu kemudian dicabut setelah menuai protes keras. Pemred situs rakyatmerdeka Teguh Santosa meminta maaf atas pemuatan gambar itu. Menurut Teguh, pemuatan kartun itu tidak bertujuan untuk menghina. Situs rakyatmerdeka menampilkan gambar itu karena ingin publik tahu telah terjadi penghinaan terhadap Nabi Muhammad di Denmark.
(iy/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini