Babak Baru Parodi Indonesia Raya Usai Diduga Pelaku Bukan dari Malaysia

Round-Up

Babak Baru Parodi Indonesia Raya Usai Diduga Pelaku Bukan dari Malaysia

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 01 Jan 2021 05:46 WIB
Detik-detik Pengibaran Bendera Merah Putih di Istana
Ilustrasi. (Foto: YouTube Sekretariat Presiden)
Jakarta -

Kasus video parodi lagu Indonesia Raya memasuki babak baru. Pelaku utamanya bukan dari Malaysia, melainkan diduga WNI. Benarkah?

Video parodi lagu Indonesia Raya ini awalnya diunggah oleh salah satu akun YouTube yang berlogo bendera Malaysia. Video berjudul 'Indonesia Raya Instrumental (Parody+Lyrics Video)' itu menampilkan gambar ayam berlambang Pancasila dengan latar merah putih. Selain itu, ada juga animasi anak yang terlihat sedang kencing.

Video diawali dengan suara ayam berkokok. Aransemen lagu hampir sama dengan lagu 'Indonesia Raya'. Sedangkan liriknya secara garis besar berisi penghinaan terhadap Indonesia. Ada juga yang menyinggung Presiden Jokowi dan Presiden RI ke-1, Sukarno.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi Malaysia sudah turun melakukan penyelidikan soal lagu 'Indonesia Raya' dijadikan parodi. Hasil penyelidikan sementara, Polisi Malaysia menduga pelaku utamanya dari Indonesia.

Inspektur Jenderal Polisi Tan Sri Abdul Hamid Bador mengatakan pihaknya mengamankan seorang buruh asal Indonesia di Sabah. Dia diperiksa untuk mengetahui siapa yang mengedit video tersebut.

ADVERTISEMENT

"Tersangka ditangkap di Sabah pada hari Senin dan Kepolisian Kerajaan Malaysia (PDRM) telah memperoleh petunjuk baru dalam penyelidikan kami," ujar Abdul Hamid, seperti dikutip dari media Malaysia, Bernama, Kamis (31/12/2020).

"Ya, PDRM mendapat petunjuk baru bahwa pelakunya berasal dari sana (Indonesia), dan tersangka kami sedang pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan siapa yang mengedit video tersebut," sambung dia.

Abdul Hamid mengatakan informasi ini sudah disampaikan ke pihak RI. Harpannya bisa segera diketahui tersangka utamanya.

"Dalam kasus ini, oknum yang jahat dan tidak bertanggung jawab dengan motif yang buruk telah menodai lagu kebangsaan Indonesia Raya. Parodi ini telah memicu kemarahan masyarakat Indonesia, dan saya dapat meyakinkan Anda bahwa Departemen Penyelidikan Kriminal telah mengambil tindakan dengan membentuk dan menerbangkan tim khusus ke Sabah kemarin untuk melacak para pelaku," tambahnya.

Abdul menegaskan tindakan yang merendahkan negara manapun merupakan pelanggaran serius.

"Insyaallah, tersangka (pelaku utama) akan kami bawa ke pengadilan begitu dia ditangkap. Saya ingin mengingatkan warga Malaysia untuk menjauhi kegiatan tercela yang telah melukai perasaan warga negara tetangga kita Indonesia," Sambung Abdul Hamid.

Mabes Polri pun bereaksi. Polri menyampaikan pihaknya saat ini masih berkoordinasi dengan polisi Malaysia untuk menelusuri kebenaran terkait dugaan pelaku utamanya seorang WNI.

"Masih koordinasi dengan polisi Malaysia," kata Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono saat dihubungi.

Halaman 2 dari 2
(idn/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads