Bu Camat Parepare Dimutasi Usai Viral Video PKL Dimaki-maki

Round-Up

Bu Camat Parepare Dimutasi Usai Viral Video PKL Dimaki-maki

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 30 Des 2020 21:01 WIB
Camat Ujung, Parepare, Ulfa Lanto viral di media sosial karena menggebrak meja dan memaki PKL (dok. Istimewa).
Foto: Camat Ujung, Parepare, Ulfa Lanto viral di media sosial karena menggebrak meja dan memaki PKL (dok. Istimewa).
Jakarta -

Aksi Camat Ujung, Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel), Ulfa Lanto, menggebrak meja dan memaki wanita pedagang kaki lima (PKL) berbuntut panjang. Ulfa kini dicopot dari jabatannya.

Aksi Ulfa memaki PKL itu viral di media sosial. Peristiwa terjadi saat Ulfa memimpin operasi yustisi penegakan Perwali dan Surat Edaran Satgas COVID-19 tentang pembatasan aktivitas masyarakat dan perdagangan serta pelaksanaan protokol kesehatan saat Natal dan tahun baru pada Sabtu (26/12/2020).

Saat itu Ulfa menemukan PKL yang masih buka di kawasan Pare Beach City. PKL itu beroperasi di atas pukul 20.00 Wita.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam video yang beredar, Ulfa tampak menggebrak meja dan membentak seorang wanita PKL tersebut. "Salah kamu!!!," teriak Ulfa sembari menggebrak meja dan menunjuk ibu tersebut.

Ulfa tampak masih memaki ibu PKL tersebut, dan seketika muncul seorang perempuan yang merupakan anak dari PKL tersebut. Sambil menangis, dia meminta Ulfa tidak membentak ibunya. "Kenapa Ki gertak-gertak mamak ku?," kata anak perempuan tersebut.

ADVERTISEMENT

Namun Ulfa mencerca PKL tersebut. "Jangan terlalu dramatis. Ibu jangan bohong makanya!!!," katanya lagi sembari teriak.

Ulfa lantas angkat bicara mengenai insiden itu. Ulfa kesal sebab masih ada PKL yang masih berjualan di atas waktu yang telah ditentukan.

"Insiden itu terjadi karena ada warga yang menjadi PKL masih menjual di atas pukul 20.00 Wita, padahal sekitar 50 penjual makanan di sepanjang Pare Beach (pusat jajanan kuliner di Parepare) semuanya sudah tutup dan patuh," kata Ulfa.

"Ini justru dilaporkan oleh penjual lainnya yang sudah menutup dagangannya. Kalau saya biarkan, nanti saya dicap tebang pilih," lanjutnya.

Ulfa mengaku emosinya kian memuncak saat PKL yang kedapatan buka tersebut berdalih tidak mengetahui aturan soal pembatasan jam operasi hingga pukul 20.00 Wita.

"Padahal sebelumnya sudah kita sosialisasikan dan bahkan hari kedua pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat saya yang langsung sampaikan ke ibu itu. Namun ternyata masih membandel," imbuhnya.

Ulfa lalu meminta maaf atas kekhilafannya membentak PKL tersebut.

"Saya sebagai manusia biasa khilaf dan meminta maaf. Namun itu kami lakukan karena tidak patuhnya (PKL tersebut) terhadap Perwali Nomor 31 Tahun 2020 dan Surat Edaran Wali Kota Parepare terkait protokol kesehatan. Kami sudah lakukan sosialisasi sebelumnya kepada seluruh pelaku usaha, termasuk ibu itu. Tiba esok harinya kita lakukan pemantauan dan didapat bahwa cuma ibu itu yang tidak patuh terhadap aturan yang berlaku," jelasnya.

Insiden Ulfa memaki PKL itu rupanya menjadi perhatian serius Wali Kota Parepare Taufan Pawe. Taufan bahkan sampai meminta maaf.

"Kami memohon maaf atas tindakan oknum petugas dan camat yang tidak memberikan rasa nyaman kepada para pedagang. Penegakan dan edukasi Perwali tersebut sudah seharusnya dilakukan dengan cara yang humanis dan mengedepankan kemanusiaan," ujar Taufan dalam keterangannya yang diterima wartawan, Senin (28/12).

Taufan mengungkapkan, di masa pandemi COVID-19 pemerintah memang harus mementingkan kesehatan masyarakat dengan pengawasan protokol kesehatan yang ketat. Tapi, di sisi lain pemulihan ekonomi juga harus tetap berjalan.

"Kita harus tetap mempertahankan pertumbuhan ekonomi. Situasi yang tarik menarik, namun kami masih optimis, berupaya menemukan porsi yang pas terhadap keduanya agar dapat seimbang. Kesehatan dapat pulih dan ekonomi dapat bangkit," jelasnya.

Selang beberapa hari, Taufan kemudian mencopot Ulfa dari jabatan Camat Ujung. Ulfa dimutasi ke Analisis Pemerintah Umum dan Otonomi Daerah di Sekda Parepare. Sementara posisinya sebagai Camat Ujung kini diduduki oleh Ardiansyah Arifuddin yang sebelumnya menjabat Kepala Bidang Kebersihan dan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup Parepare.

"Terlalu berat bagi saya, namun tidak ada pilihan. Ini adalah tanggung jawab publik, camat harus diganti," ucap Taufan setelah melantik dan mengambil sumpah Camat Ujung yang baru di Ruang Pola, kantor Wali Kota Parepare, Rabu (30/12).

Taufan mengatakan telah memerintahkan Ulfa untuk membuat 2 buah makalah, untuk nantinya menjadi pertimbangan dirinya memberikan kembali jabatan kepada Ulfa.

Sebagai tolok ukur, Taufan telah menugaskan Ulfa untuk membuat 2 buah judul makalah, yang pertama berjudul 'Abdi Negara, Abdi Pemerintahan, dan Abdi Masyarakat'. Makalah pertama ini ditinjau dari sosiologi kemasyarakatan. Sementara makalah kedua berjudul 'Peran ASN di Era Tahun Pemulihan Ekonomi Kota Parepare', yang dikaji melalui pendekatan kebijakan.

"Kebijakan pemberian tugas berupa dua buah makalah dengan judul berbeda ini merupakan upaya kalibrasi dalam mengukur kemampuan Ulfa sebagai abdi negara, pemerintah, dan abdi masyarakat. Saya berusaha jangan sampai mematikan karir ASN. Olehnya itu saya beri ruang, saya ingin melihat apa yang salah. Ibaratnya alat kesehatan, saya mau coba kalibrasi," jelasnya.

"Jika dalam waktu singkat selesai, dan tidak mengecewakan, serta pokok-pokok pikirannya terurai dengan baik, maka insyaallah saya akan berikan jabatan kembali kepada saudara Ulfa. Tulislah sesuai pokok pikiran saudara, biar sederhana asalkan pikiran saudara," pesan Taufan.

Taufan juga berpesan kepada Ardiansyah Arifuddin sebagai Camat Ujung yang baru untuk lebih hati-hati dalam mengembang amanah yang diberikan, terutama saat bersinergi dengan Satpol-PP. Penindakan harus melalui persuasif dan humanis.

"Langka awal yang mesti dilakukan Camat Ujung baru, yaitu evaluasi kinerja para lurah yang ada di wilayahnya. Jika ada yang dianggap menyalahi jabatannya, maka usulkan nanti saya aminkan," imbuhnya.

Halaman 2 dari 3
(knv/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads