Wali Kota Parepare Minta Maaf Ada Camatnya Gebrak Meja-Bentak PKL

Wali Kota Parepare Minta Maaf Ada Camatnya Gebrak Meja-Bentak PKL

Hasrul Nawir - detikNews
Senin, 28 Des 2020 11:22 WIB
Wali Kota Parepare Taufan Pawe (Hasrul Nawir/detikcom)
Foto: Wali Kota Parepare Taufan Pawe (Hasrul Nawir/detikcom)
Parepare -

Wali Kota Parepare Taufan Pawe meminta maaf atas tindakan anak buahnya, Camat Ujung Ulfa Lanto yang viral karena menggebrak meja dan membentak pedagang kaki lima (PKL). Taufan mengingatkan agar penegakan aturan dilakukan dengan cara humanis.

"Kami memohon maaf atas tindakan oknum petugas dan camat yang tidak memberikan rasa nyaman kepada para pedagang. Penegakan dan edukasi Perwali tersebut sudah seharusnya dilakukan dengan cara yang humanis dan mengedepankan kemanusiaan," ujar Taufan dalam keterangannya yang diterima wartawan, Senin (28/12/2020).

Diketahui, Camat Ujung Ulfa Lanto viral karena menggebrak meja dan memaki seorang ibu yang merupakan PKL di kawasan Pare Beach City pada Sabtu (26/12) lalu karena beroperasi di atas pukul 20.00 Wita. Saat itu Ulfa tengah memimpin operasi yustisi penegakan Perwali dan Surat Edaran Satgas COVID-19 tentang pembatasan aktivitas masyarakat dan perdagangan saat Natal dan Tahun Baru, dimana PKL hingga restoran di Parepare hanya boleh beroperasi hingga pukul 20.00 Wita.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Camat Ujung, Parepare, Ulfa Lanto viral di media sosial karena menggebrak meja dan memaki PKL (dok. Istimewa).Foto: Camat Ujung, Parepare, Ulfa Lanto viral di media sosial karena menggebrak meja dan memaki PKL (dok. Istimewa).

Atas tindakan Ulfa yang menggebrak meja dan memaki PKL tersebut, Taufan menegaskan akan melakukan evaluasi dan tindakan tegas. Dia akan segera memanggil Ulfa.

"Atas tindakan ini, izinkan kami memberikan evaluasi dan tindak tegas kepada petugas tersebut," katanya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut Taufan mengungkapkan, di masa pandemi COVID-19 pemerintah memang harus mementingkan kesehatan masyarakat dengan pengawasan protokol kesehatan yang ketat. Tapi, di sisi lain pemulihan ekonomi juga harus tetap berjalan.

"Kita harus tetap mempertahankan pertumbuhan ekonomi. Situasi yang tarik menarik, namun kami masih optimis, berupaya menemukan porsi yang pas terhadap keduanya agar dapat seimbang. Kesehatan dapat pulih dan ekonomi dapat bangkit," jelasnya.

Tonton video 'Klarifikasi Camat di Parepare yang Bentak PKL Sambil Gebrak Meja':

[Gambas:Video 20detik]



Sementara itu Ulfa mengaku lebih baik dimarahi atasan daripada membiarkan penyebaran COVID-19 di tengah masyarakat, simak selengkapnya di halaman selanjutnya>>>

Taufan mengingatkan agar ke depan tidak lagi terulang gesekan antara petugas dan masyarakat. Dia juga meminta pelaku usaha untuk mematuhi jam operasional yang telah dibatasi untuk menghindari keramaian.

"Pemberlakuan jam malam ini bertujuan untuk mengurangi keramaian yang terjadi di malam hari hingga menjelang malam tahun baru, hanya hingga malam tahun baru selesai. Setelah itu, tidak ada lagi pembatasan hingga jam 8. Keputusan ini memang sangat berat, namun kami mohon maklum adanya karena untuk kebaikan bersama," imbuhnya.

Sementara itu, Ulfa meminta maaf atas tindakannya yang menggebrak meja dan memaki PKL tersebut. Ulfa mengaku khilaf.

"Saya sebagai manusia biasa khilaf dan meminta maaf. Namun itu kami lakukan karena tidak patuhnya (PKL tersebut) terhadap Perwali Nomor 31 tahun 2020 dan Surat Edaran Walikota Parepare terkait protokol kesehatan," kata Ulfa.

Ulfa menyebut sebelum aturan pembatasan jam operasional PKL hingga pukul 20.00 Wita diberlakukan, pihaknya sudah melakukan sosialisasi ke seluruh pelaku usaha, termasuk seorang ibu PKL yang dibentaknya. Hingga akhirnya pada operasi yustisi Sabtu (26/12) lalu hanya ibu tersebut yang masih beroperasi di atas pukul 20.00 Wita.

"Itu pun informasi kita dapatkan dari pemilik warung di dekat ibu itu, sehingga kita tindaki untuk menghindari adanya kesan di masyarakat bahwa penindakan yang dilakukan itu tebang pilih. Saat kita konfirmasi kenapa masih buka, katanya tidak tahu padahal kita sudah sampaikan sebelumnya. Bahkan ada videonya," ujarnya.

Untuk itu, Ulfa menegaskan bahwa tindakannya itu hanya untuk menegakkan aturan demi mencegah penularan COVID-19 di Parepare.

"Lebih baik saya dimarahi oleh pimpinan saya dan mendapat tanggapan miring di masyarakat daripada membiarkan penyebaran COVID-19 terus bertambah dan itu akan membahayakan bagi kita semua, khususnya di Kecamatan Ujung," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(nvl/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads