Wali Kota Parepare Copot Camat yang Gebrak Meja dan Bentak-bentak PKL

Wali Kota Parepare Copot Camat yang Gebrak Meja dan Bentak-bentak PKL

Hasrul Nawir - detikNews
Rabu, 30 Des 2020 13:27 WIB
Camat Ujung, Parepare, Ulfa Lanto viral di media sosial karena menggebrak meja dan memaki PKL (dok. Istimewa).
Camat Ujung, Parepare, Ulfa Lanto, yang viral di media sosial karena menggebrak meja dan memaki PKL. (Foto: dok. Istimewa)
Parepare -

Wali Kota Parepare Taufan Pawe mencopot Ulfa Lanto dari jabatan Camat Ujung. Ulfa sebelumnya sempat viral di media sosial karena menggebrak meja, membentak, hingga memaki seorang ibu pedagang kaki lima (PKL) yang kedapatan berjualan di atas jam yang telah dibatasi saat Natal dan Tahun Baru di Parepare, yakni pukul 20.00 Wita.

Atas tindakannya itu, Ulfa dimutasi ke Analisis Pemerintah Umum dan Otonomi Daerah di Sekda Parepare. Sementara posisinya sebagai Camat Ujung kini diduduki oleh Ardiansyah Arifuddin yang sebelumnya menjabat Kepala Bidang Kebersihan dan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup Parepare.

"Terlalu berat bagi saya, namun tidak ada pilihan. Ini adalah tanggung jawab publik, camat harus diganti," ucap Taufan setelah melantik dan mengambil sumpah Camat Ujung yang baru di Ruang Pola, kantor Wali Kota Parepare, Rabu (30/12/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wali Kota Parepare Taufan Pawe melantik Camat Ujung yang baru Ardiansyah Arifuddin, menggantikan Ulfa Lanto yang viral menggebrak meja dan memaki PKL (Hasrul-detikcom).Wali Kota Parepare Taufan Pawe melantik Camat Ujung yang baru Ardiansyah Arifuddin, menggantikan Ulfa Lanto yang viral menggebrak meja dan memaki PKL. (Hasrul/detikcom)

Taufan mengatakan telah memerintahkan Ulfa untuk membuat 2 buah makalah, untuk nantinya menjadi pertimbangan dirinya memberikan kembali jabatan kepada Ulfa.

Sebagai tolok ukur, Taufan telah menugaskan Ulfa untuk membuat 2 buah judul makalah, yang pertama berjudul 'Abdi Negara, Abdi Pemerintahan, dan Abdi Masyarakat'. Makalah pertama ini ditinjau dari sosiologi kemasyarakatan. Sementara makalah kedua berjudul 'Peran ASN di Era Tahun Pemulihan Ekonomi Kota Parepare', yang dikaji melalui pendekatan kebijakan.

"Kebijakan pemberian tugas berupa dua buah makalah dengan judul berbeda ini merupakan upaya kalibrasi dalam mengukur kemampuan Ulfa sebagai abdi negara, pemerintah, dan abdi masyarakat. Saya berusaha jangan sampai mematikan karir ASN. Olehnya itu saya beri ruang, saya ingin melihat apa yang salah. Ibaratnya alat kesehatan, saya mau coba kalibrasi," jelasnya.

ADVERTISEMENT

"Jika dalam waktu singkat selesai, dan tidak mengecewakan, serta pokok-pokok pikirannya terurai dengan baik, maka insyaallah saya akan berikan jabatan kembali kepada saudara Ulfa. Tulislah sesuai pokok pikiran saudara, biar sederhana asalkan pikiran saudara," pesan Taufan.

Taugan juga berpesan kepada Ardiansyah Arifuddin sebagai Camat Ujung yang baru untuk lebih hati-hati dalam mengembang amanah yang diberikan, terutama saat bersinergi dengan Satpol-PP. Penindakan harus melalui persuasif dan humanis.

"Langka awal yang mesti dilakukan Camat Ujung baru, yaitu evaluasi kinerja para lurah yang ada di wilayahnya. Jika ada yang dianggap menyalahi jabatannya, maka usulkan nanti saya aminkan," imbuhnya.

Aksi Ulfa Lanto menggebrak meja dan membentak seorang ibu PKL sebelumnya viral di media sosial, simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Aksi Ulfa menggebrak meja hingga membentak PKL dilakukan karena menemukan ada PKL masih berjualan di atas pukul 20.00 Wita, padahal PKL di Parepare telah dilarang berjualan di atas jam tersebut saat Natal dan Tahun Baru.

Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (26/12/2020) lalu, saat Ulfa memimpin operasi yustisi penegakan Perwali dan Surat Edaran Satgas COVID-19 tentang pembatasan aktivitas masyarakat dan perdagangan serta pelaksanaan protokol kesehatan saat Natal dan tahun baru.

Ulfa lalu menemukan ada PKL yang masih buka di kawasan Pare Beach City, yang merupakan pusat jajanan kuliner di Kota Parepare, yang beroperasi di atas pukul 20.00 Wita.

Dalam video yang beredar, Ulfa tampak menggebrak meja dan membentak seorang wanita PKL tersebut. "Salah kamu!!!," teriak Ulfa sembari menggebrak meja dan menunjuk ibu tersebut.

Ulfa tampak masih memaki ibu PKL tersebut, dan seketika muncul seorang perempuan yang merupakan anak dari PKL tersebut. Sambil menangis, dia meminta Ulfa tidak membentak ibunya. "Kenapa Ki gertak-gertak mamak ku?," kata anak perempuan tersebut.

Ulfa mengaku khilaf atas aksinya itu dan meminta maaf.

"Saya sebagai manusia biasa khilaf dan meminta maaf. Namun itu kami lakukan karena tidak patuhnya (PKL tersebut) terhadap Perwali Nomor 31 Tahun 2020 dan Surat Edaran Wali Kota Parepare terkait protokol kesehatan. Kami sudah lakukan sosialisasi sebelumnya kepada seluruh pelaku usaha, termasuk ibu itu. Tiba esok harinya kita lakukan pemantauan dan didapat bahwa cuma ibu itu yang tidak patuh terhadap aturan yang berlaku," kata Ulfa.

Mengetahui aksi Ulfa tersebut, Taufan juga sempat meminta maaf kepada warganya. Dia menegaskan, penegakan aturan harusnya dilakukan dengan lebih humanis.

"Kami memohon maaf atas tindakan oknum petugas dan camat yang tidak memberikan rasa nyaman kepada para pedagang. Penegakan dan edukasi Perwali tersebut sudah seharusnya dilakukan dengan cara yang humanis dan mengedepankan kemanusiaan," ujar Taufan dalam keterangannya yang diterima wartawan, Senin (28/12).

Halaman 2 dari 2
(nvl/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads