Jemaah Masjid Al-Istiqomah, Jalan Kamal Raya, Cengkareng, Jakarta Barat, digegerkan dengan aksi seorang pria berinisial D (56) yang melempar molotov ke pekarangan masjid. Hingga akhirnya polisi melakukan penahanan terhadap D.
Peristiwa itu terekam di CCTV masjid, detikcom berkesempatan mendapat rekaman CCTV dari salah satu pengurus Masjid Al Istiqomah yang ditemui. Dalam rekaman CCTV yang berdurasi 1,42 menit itu, terlihat jelas detik-detik peristiwa aksi pria berinisial D itu.
Dalam rekaman CCTV menunjukkan pukul 19.38 WIB awalnya jemaah berdatangan ke masjid. Satu menit kemudian, pukul 19.39 WIB dan pada detik 00.41 rekaman terlihat ada sesuatu yang berapi-api diduga molotov dilempar oleh seseorang dari luar ke pekarangan masjid yang isinya ada motor-motor jemaah terparkir di situ.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Api itu juga terlihat hampir mengenai salah satu jemaah. Namun jemaah itu berhasil menghindari molotov yang masih berapi-api.
Api terlihat terus berkobar dan sempat membesar hampir mengenai motor salah satu anggota jemaah masjid. Jemaah pun dengan sigap memadamkan api yang hendak membesar. Pada menit 01.10, api yang tadinya sempat membesar akhirnya padam.
Pasca-pelemparan molotov itu, beberapa bagian bangunan masjid terlihat ada yang rusak karena terbakar. Terlihat dinding menara masjid yang dasarnya putih menghitam karena sempat terkena kobaran api yang dilempar D.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Teuku Arsya Khadafi membenarkan adanya kejadian itu. Arsya mengatakan, pelaku telah diamankan polisi.
"Pelaku sudah diamankan. Masih kami lakukan pendalaman," kata Kompol Arsya saat dihubungi detikcom, Sabtu (26/12).
Polisi menyebut ada beberapa saksi mata yang melihat kejadian tersebut. Salah satu saksi mengatakan D melemparkan botol berisi bensin yang sudah terbakar ke arah masjid.
"Ada saksi yang melihat yang bersangkutan lempar botol isi bensin yang terbakar ke arah masjid," jelasnya.
Selanjutnya tentang kejiwaan pelaku >>>
Polisi Dalami Kejiwaan Pelaku D
Setelah kejadian ini, polisi mengatakan pihaknya akan melakukan pemeriksaan mendalam terhadap D. Polisi akan memeriksa kejiwaan D itu.
"Proses masih terus kita lanjutkan karena kita akan mengecek kejiwaan dari pelaku sendiri, bagaimana hasilnya tentu si pelaku ini nanti kita tunggu hasil observasi di psikiater," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Minggu (27/12).
Yusri mengatakan pihaknya masih menunggu hasil tes kejiwaan terhadap D. Hasil ini nantinya yang menentukan apakah D memiliki gangguan jiwa atau tidak.
"Yang berhak mengatakan dia sakit jiwa atau bukan adalah dari ahlinya tentunya. Tapi kita tetap kita proses sambil berjalan," ujar Yusri.
Pihak keluarga dari pelaku D mengungkap pelaku merupakan orang dengan gangguan jiwa. Anak pelaku sempat mengatakan bahwa ayahnya sudah 10 tahun memiliki riwayat gangguan jiwa.
"Anaknya bilang sempat dibawa ke rumah sakit Grogol, ketika pak lurah nanya 'ada nggak suratnya', jawabnya malah 'apa ya bang ya' belepotan lah. Lurahnya kan juga ikut kemari dari sana, dari tempat pelaku tinggal," kata Pengurus Masjid Al Istiqomah kepada wartawan di Masjid Al Istiqomah, Jalan Kamal Raya, Cengkareng, Jakarta Barat, Minggu (27/12).
Namun, pengurus masjid tidak percaya dengan pihak keluarga. Saefullah mengaku meragukan pengakuan pihak keluarga pelaku yang mengatakan pelaku memiliki gangguan jiwa.
"Asing, kita tidak mengenali, tapi ya kalau ditanya dari awal sebetulnya waras bang ketika merasa tertekan mulai begini-begini (seperti orang gila) nih," ujarnya.
"Awalnya tu pelaku merasa emosi, setelah kita amankan kita masukan ke dalam mulai grogi, jadi kaya psikisnya gimana udah mulai ngaco segala omongan dia kaya gitu," lanjut Zainal.