Jemaat umat kristiani yang akan merayakan Natal di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, mulai berdatangan. Mereka ingin mengikuti ibadat misa yang dimulai pada pukul 11.00 WIB secara tatap muka.
Pantauan detikcom, Jumat (25/12/2020), jemaat mulai ramai berdatangan pada pukul 10.21 WIB. Di lokasi, mereka tampak tertib menjaga jarak dan menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker dan face shield.
Para petugas gereja pun tidak henti mengingatkan jemaat agar terus menerapkan protokol kesehatan. Jemaat pun diarahkan untuk melaksanakan sejumlah tahapan protokol kesehatan terlebih dahulu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di gerbang masuk, jemaat harus terlebih dulu melakukan pengecekan suhu badan. Setelah itu, mereka diharuskan mencuci tangan dengan sabun di tempat yang telah disiapkan.
Tidak hanya itu, sebelum memasuki ruangan, jemaat harus melalui bilik disinfektan. Terakhir, petugas menempelkan secarik kertas kecil untuk dipakai jemaat sebagai identitas. Barulah mereka memasuki gereja untuk mengikuti ibadat misa.
Salah satu jemaat bernama Giyarti mengungkapkan kesedihannya meskipun berkesempatan merayakan Natal di Gereja Katedral tahun ini. Menurutnya, tahun ini perayaan Natal dilakukan dalam suasana berbeda.
"Baru sekarang ini saya hadir offline. Ya lumayan agak sedih sebenarnya. Nggak bisa kayak dulu, lebih ceria, lebih gembira. Tapi dengan semangat Natal, kita tetap harus sukacita. Supaya kita bisa semangat berjalan dengan lancar. Semoga sih kita semua bisa terhindar dari marabahaya COVID-19, kita bisa damai, sukacita," jelas Giyarti saat ditemui detikcom.
Sementara itu, Enni, jemaat lain, berharap pandemi COVID-19 tidak berlangsung lama. Menurutnya, pandemi membuat peribadatan tatap muka menjadi terbatas.
"Natal ini memang kita merasa agak gimana ya, batin ya kita mau merayakan di dalam gereja. Tapi kita memahami kondisi seperti ini karena pandemi ini kita tidak bisa mengekspresikan kita mau muji Tuhan, melayani Tuhan, kita sangat paham. Semoga saja kondisi ini tidak berlangsung lama. Semoga tahun depan tidak seperti ini lagi dan sudah bisa merayakan di gereja. Memang bisa tatap muka tapi terbatas," kata Enni.
(dwia/dwia)