Budayawan Katolik Romo Aloysius Budi Purnomo Pr menilai Natal 2020 yang dirayakan umat Nasrani di seluruh dunia menjadi istimewa karena dalam kondisi pandemi. Jika di tahun-tahun sebelumnya Natal selalu dirayakan dengan sangat meriah dan gegap gempita, kali ini terasa lebih hening dan sederhana.
"Kenapa saya katakan istimewa karena di masa pandemi perayaan Natal seperti aslinya. Natal perdana yang terjadi kurang lebih 2000 tahun lalu itu kan dalam keheningan, kesunyian. Dalam keadaan penuh keprihatinan tetapi dengan sukacita yang bukan hedonis," tutur Romo Aloysius Budi kepada detikcom, Kamis (24/12/2020).
Berkah berikutnya yang secara tidak langsung, dia melanjutkan, pandemi jadi lebih merukunkan antar umat. Salah satu indikasinya, kali ini nyaris tak ada hiruk-pikuk larangan untuk mengucapkan 'Selamat Natal' oleh kelompok tertentu. Juga tak ada razia terhadap simbol-simbol atau aksesoris natal yang dikenakan anggota masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini blessing in disguise juga. Rupanya pandemi itu merukunkan dan mempersatukan kita. Saat saya kecil itu merayakan Natal di kampung ya damai-damai saja," ujar Reksa Pastural Kampus Unika Soegijapranata itu.
Secara berseloroh, Romo Aloysius Budi juga menyebut bergabungnya Sandiaga Uno ke dalam pemerintahan Jokowi - KH Maruf Amin sebagai berkah lain perayaan natal di tengah pandemi. Kesediaan Sandiaga Uno menjadi menteri merupakan ekspresi bahwa para pemimpin kita mengutamakan kerukunan dan kebersamaan.
"Kalau kawan dan lawan sudah bergandengan tangan itu artinya rahmatan lil alamin terjadi dalam Islam, atau dalam Katolik berkah dalem gusti lumuber," ujarnya.
Baca selengkapnya di halaman berikutnya, "Teman ngopi Gus Yaqut"