Dipolisikan Terkait Ujaran Kebencian, Ini Respons Said Didu

Dipolisikan Terkait Ujaran Kebencian, Ini Respons Said Didu

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 23 Des 2020 19:48 WIB
Said Didu (Arief Ikhsanudin/detikcom)
Said Didu (Arief Ikhsanudin/detikcom)
Jakarta -

Ketua PAC Ansor Jagakarsa, Wawan, melaporkan akun Twitter milik mantan Sekretaris Menteri BUMN, Muhammad Said Didu, yaitu @msaid_didu, ke Bareskrim Polri. Said Didu mengaku belum mengetahui perihal pelaporan tersebut.

"Saya tidak tahu," kata Said Didu saat dimintai konfirmasi, Rabu (23/12/2020).

Said Didu membenarkan bahwa akun Twitter @msaid_didu itu miliknya. Namun ia kembali menegaskan belum mengetahui perihal pelaporan itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, akun Twitter milik Muhammad Said Didu, yaitu @msaid_didu, dilaporkan ke Bareskrim Polri atas tuduhan ujaran kebencian. Wawan mengatakan salah satu cuitan di akun itu diduga sarat ujaran kebencian pada Presiden Joko Widodo dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

"Tadi kami telah melaporkan hari ini alhamdulillah sudah diterima Bareskrim. Jadi kita laporkan akun Twitter Muhammad Said Didu," kata Wawan di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu (23/12).

ADVERTISEMENT

Dilihat detikcom, laporan polisi ini bernomor LP/B/0719/XII/2020/BARESKRIM tanggal Desember 2020. Adapun pelapor atas nama pribadi, yaitu Wawan. Ia melaporkan akun Twitter @msaid_didu.

Wawan Laporan berkaitan dengan dugaan tindak pidana ujaran kebencian atau permusuhan individu dan antargolongan (SARA) serta kejahatan terhadap penguasa umum. Hal ini sesuai dengan Pasal 45A ayat (2) jo Pasal 28 ayat (2) dan/atau Pasal 207 KUHP.

"Itu, isi Twitter-nya itu sudah di-screenshot mengenai bahwa Bapak Presiden inginkan Menag (Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas) untuk 'menggebuk' Islam. Ini kita bisa lihat ada ujaran kebencian juga terkait SARA. Yang kedua tentang 207 KUHP penghinaan terhadap penguasa," ucapnya.

Ia tak menerima pernyataan Said Didu yang dinilai menghakimi Gus Yaqut. Padahal Ketum GP Ansor ini yang baru saja dilantik menjadi Menag menggantikan Fachrul Razi.

"Jadi sebenarnya Menag yang sekarang, Gus Yaqut sekarang belum bekerja. Malah ketika beliau pertama kali pidato tentang masalah sebagai menteri agama mengatakan bahwa bagaimana ukhuwah Islamiyah, ini tugas beratnya ukhuwah Islamiyah jadi bagaimana hukum Islam saling bersatu guyub," ujarnya.

"Tapi sepertinya di akun twitter Muhammad Said Didu menghukumi, menjustifikasi seakan-akan Menag ini ditunjuk untuk menggebuk Islam," jelas Wawan.

Berikut ini cuitan Said Didu yang menjadi dasar laporan PAC Ansor Jagakarsa:

Terima kasih atas penjelasan mas Qodari. Akhirnya kami tahu bahwa Bpk Presiden inginkan Menag utk "menggebuk" islam. Sekali lagi terima kasih.

Simak juga video 'Jokowi Minta Pandemi Tak Diisi Ujaran Kebencian-Provokasi':

[Gambas:Video 20detik]



(ibh/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads